Rabu 20 Sep 2023 17:27 WIB

Di Depan Guru Ngaji, Prabowo Ungkap Penyebab Hukum Bisa Dibeli

Menaikkan gaji hakim dinilai bisa menjadi solusi dalam penegakan hukum

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Fernan Rahadi
Menteri Pertahanan RI sekaligus Bacapres Partai Gerindra, Prabowo Subianto menyampaikan paparan di depan seribu guru ngaji, Sleman, Yogyakarta, Rabu (20/9/2023). Pada acara ini Prabowo menjelaskan upaya pemerintah untuk menyelesaikan persoalan kesejahteraan, pendidikan, serta ekonomi yang sudah bagus. Selain itu, sebagai Bacapres dirinya nanti akan membawa 17 program prioritas dan delapan program percepatan menuju Indonesia Emas. Bersamaan ini, juga hadir Pengasuh Pondok Pesantren Ora Aji, Gus Miftah yang mendukung pencalonan Prabowo sebagai presiden.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Menteri Pertahanan RI sekaligus Bacapres Partai Gerindra, Prabowo Subianto menyampaikan paparan di depan seribu guru ngaji, Sleman, Yogyakarta, Rabu (20/9/2023). Pada acara ini Prabowo menjelaskan upaya pemerintah untuk menyelesaikan persoalan kesejahteraan, pendidikan, serta ekonomi yang sudah bagus. Selain itu, sebagai Bacapres dirinya nanti akan membawa 17 program prioritas dan delapan program percepatan menuju Indonesia Emas. Bersamaan ini, juga hadir Pengasuh Pondok Pesantren Ora Aji, Gus Miftah yang mendukung pencalonan Prabowo sebagai presiden.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Bakal calon presiden Prabowo Subianto mengatakan bahwa hukum masih jadi persoalan besar bangsa Indonesia. Menurut Prabowo, yang menyebabkan hukum bisa dibeli lantaran banyak hakim yang imannya tidak kuat.

"Akar masalah kita adalah bahwa kita harus mulai dari sistemnya. Apa yang mengakibatkan hukum bisa dibeli? Karena hakim-hakim yang mungkin imannya kurang kuat," kata Prabowo di acara 'Sarapan Bareng 1.000 Guru Ngaji se-DIY di Hotel Prima SR, Sleman, DIY, Rabu (20/9).

Baca Juga

Selain itu menurutnya, kurang baiknya penghasilan yang diperoleh seorang hakim juga dinilai jadi penyebab hukum cenderung tajam ke bawah tumpul ke atas. Oleh karena itu, menurutnya menaikkan gaji hakim dinilai bisa menjadi solusi dalam penegakan hukum. "Karena itu kalau kita mau seperti negara-negara lain, hakim-hakim ini harus digaji dengan baik supaya dia tidak bisa dibeli. Nah ini kuncinya," ucapnya.

Ia menambahkan, mudah bagi seorang capres menyampaikan janji akan menaikan gaji supaya dirinya terpilih.  Namun dirinya enggan melakukan hal tersebut tanpa perhitungan. "Kita hitung, mampu atau tidak naikkan gaji, sumbernya dari mana? Bagaimana caranya? Kita hitung," ucapnya.

Ketua Umum Partai Gerindra tersebut mengaku sangat optimistis dan yakin bisa memperbaiki penghasilan hakim. Dirinya juga mengaku sudah menghitung berapa penghasilan hakim yang baik supaya tidak bisa dibeli oleh siapa pun.

"Kalau sudah gajinya dibagusin, diperbaiki hidupnya dijamin kualitasnya  hidupnya baik dan dia masih bisa dibeli dia harus dihukum seberat-beratnya," ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement