REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koalisi Indonesia Maju yang terdiri atas Partai Golkar, Partai Gerindra, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Gelora, Partai Garuda, dan Partai Prima sepakat membentuk kelompok kerja terkait konten yang akan dinarasikan oleh Prabowo Subianto untuk pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Narasi tersebut akan terbagi ke empat sektor utama.
Pertama, terkait bidang ekonomi. Kelompok kerja tersebut akan dibentuk bidang ekonomi, karena melihat kondisi kondisi dan situasi dunia internasional yang penuh dengan ketidakpastian.
"Kemudian kedua masalah politik, bidang politik dan hukum. Dan yang ketiga masalah kesejahteraan rakyat. Dan yang keempat masalah pertahanan, kemudian keamanan, dan hubungan luar negeri," ujar Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Lodewijk F Paulus di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Rabu (20/9/2023) malam.
Ia menjelaskan, tim pakar dari Prabowo sudah menyusun 17 program prioritas dan delapan program awal yang bisa diselesaikan cepat. Serta, program 100 hari pertama dalam pemerintahan.
"Jadi filosofinya 17, 8, 45, 45 adalah para pakar untuk bagaimana membentuk konten. Nah, konten-konten yang dibentuk ini tentunya kita sudah sepakati tadi, pertama konten itu tentunya harus relevan, jadi kondisi kekinian bangsa Indonesia harus tergambarkan dalam konten tersebut," ujar Lodewijk.
Konten yang akan disampaikan oleh Koalisi Indonesia Maju juga harus memiliki nilai jual dan penerimaan yang tinggi dari konstituen. Karena, konten itulah yang menggambarkan program yang digagas oleh Prabowo dan pasangannya.
"Artinya kita ingin merebut hati dan pikiran dari rakyat Indonesia untuk bagaimana memilih Pak Prabowo dengan InsyaAllah dengan pasangannya sebagai presiden masa bakti 2024-2029 nanti. Dan yang tentunya yang kita harapkan juga dari apa yang kita sampaikan, konsisten," katanya.
Konten tersebut juga yang akan disampaikan oleh para juru bicara Prabowo di tingkat nasional hingga kabupaten/kota. Salah satu tugas mereka juga untuk meningkatkan elektabilitas Prabowo lewat narasi program yang disampaikan ke masyarakat.
"Kita bisa pahami bahwa itu akan memberikan dampak positif untuk bagaimana meningkatkan elektabilitas dan menarik hati dan pikiran konstituen untuk memilih pasangan Pak Prabowo nanti," ujar wakil ketua DPR itu.