Selasa 26 Sep 2023 05:56 WIB

UMM Potato Seeds Bantu Tingkatkan Benih Kentang Berkualitas di Probolinggo

Saat ini, kebutuhan benih kentang berkualitas hanya dapat terpenuhi 15 persen.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Yusuf Assidiq
Unit Bisnis Potato Seeds Universistas Muhammadiyah Malang (UMM) mengembangkan teknologi untuk mempercepat produksi benih kentang.
Foto: Dok Humas UMM
Unit Bisnis Potato Seeds Universistas Muhammadiyah Malang (UMM) mengembangkan teknologi untuk mempercepat produksi benih kentang.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Potato Seeds melatih para petani milenial yang tergabung dalam Gapoktan dari empat kecamatan di Kabupaten Probolinggo, yakni Kecamatan Sumber, Kecamatan Krucil, Kecamatan Sukapura, dan Kecamatan Lumbang. Kabupaten Probolinggo ini dipilih karena termasuk salah satu daerah penghasil kentang terbesar di Jawa Timur (Jatim).

Manajer UMM Potato Seeds, Syarif Husen mengatakan, terdapat beberapa materi yang diajarkan kepada para petani. Hal ini dimulai dari produksi benih penjenis melalui kultur in vitro hingga.

Kemudian aklimatisasi plantlet kentang, produksi benih kentang dalam bentuk stek tanaman hingga produksi benih kentang G0 di rumah kasa. Pelatihan tersebut dilaksanakan selama dua hari.

Bahkan ada demo yang dilakukan langsung oleh tenaga ahli sehingga para petani dapat langsung praktik. "Mereka juga diajak untuk melihat laboratorium UMM Potato Seeds untuk melihat peralatan dan produk yang telah dihasilkan," katanya.

Ia berharap pelatihan ini dapat meningkatkan pengetahuan akan produksi benih kentang oleh petani milenial. Dengan demikian nantinya akan tercipta kemandirian benih kentang di daerah-daerah Kabupaten Probolinggo.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jatim, Dydik Rudi Prasetya mengatakan, saat ini kebutuhan benih kentang berkualitas hanya dapat terpenuhi 15 persen. Maka itu, kehadiran tim UMM tentu akan memberikan manfaat dan juga meningkatkan produksi benih yang baik.

Di sisi lain, pelatihan ini diapresiasi oleh para peserta, salah satunya bernama Bima. Ia senang karena bisa diajak melihat dan mengikuti proses pengembangan benih. Bahkan sampai ke Pujon Kidul untuk mengamati rumah kasa.

"Kami sangat antusias pada hari kedua ini, karena kami dapat langsung merasakan bagaimana tahapan dalam menghasilkan benih kentang berkualitas. Kami juga bisa langsung praktik dengan bantuan tenaga ahli,” jelasnya.

Para peserta juga dilatih melakukan aklimatisasi plantlet kentang dari botol kultur ke rumah kasa. Kemudian dilatih bagaimana cara memproduksi benih kentang dalam bentuk stek tanaman yang diambil dari tanaman induk. Terakhir, yakni penanaman benih stek sehingga mampu menghasilkan benih kentang G0.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement