Kamis 05 Oct 2023 14:58 WIB

Inflasi September Jateng Capai 0,41 Persen, Dipicu Kenaikan Harga Beras

Produksi padi menurun akibat dampak El Nino.

Ilustrasi Inflasi
Foto: Foto : MgRol112
Ilustrasi Inflasi

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Bank Indonesia mencatat harga komoditas beras memicu kenaikan inflasi enam kota gabungan di Jawa Tengah pada September 2023 sebesar 0,41 persen secara bulanan.

Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi Jateng Ndari Surjaningsih menyebutkan inflasi sebesar itu lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya (Agustus) sebesar 0,03 persen secara bulanan.

Capaian inflasi di Jateng pada September 2023 tersebut, kata dia, berada di atas angka nasional yang mencapai 0,19 persen secara bulanan.

Indeks harga konsumen (IHK) enam kota gabungan di Jateng pada September 2023 mencapai 2,49 persen secara tahunan (year on year) atau berada di atas inflasi nasional yang tercatat sebesar 2,28 persen (yoy).

Meski demikian, kata dia, inflasi gabungan enam kota IHK di Jateng masih berada di rentang sasaran target inflasi, yaitu 3,0 plus minus 1 persen.

Menurut dia, kenaikan harga beras menjadi penyumbang utama peningkatan inflasi pada kelompok makanan, minuman dan tembakau yang mengalami peningkatan inflasi sebesar 0,75 persen secara bulanan (mtm) pada September 2023.

Peningkatan harga beras, kata dia, terjadi seiring dengan produksi padi yang menurun akibat dampak El Nino dan pembatasan ekspor beras dari negara penghasil seperti India yang turut mendorong peningkatan harga beras dalam negeri.

Di sisi lain, harga bensin yang meningkat menjadi penyebab utama kenaikan inflasi pada kelompok transportasi yang mencatatkan inflasi sebesar 1,05 persen (mtm) pada periode laporan.

Pada 1 September 2023, PT Pertamina menyesuaikan harga untuk beberapa jenis bahan bakar minyak, antara lain, Pertamax (dari Rp 12.400 per liter menjadi Rp 13.300 per liter), Pertamax Turbo (dari Rp 14 ribu per liter menjadi Rp 15.900 per liter).

Dexlite dari semula harganya Rp 13.950 per liter menjadi Rp 16.350 per liter dan Pertamina DEX (dari Rp 13.300 per liter menjadi Rp 16.900 per liter).

Namun, beberapa komoditas pangan mencatatkan penurunan harga sehingga mampu menahan kenaikan laju inflasi lebih lanjut, seperti telur, daging ayam ras, bawang merah, dan aneka cabai,

Penurunan harga telur dan daging ayam ras sejalan dengan permintaan masyarakat yang semakin terkendali, sementara masih berlangsungnya musim panen di wilayah Jawa Tengah memengaruhi penurunan harga komoditas hortikultura.

Secara keseluruhan di 2023, Ndari memperkirakan inflasi IHK akan berada pada sasaran inflasi 3,0 plus minus 1 persen.

Untuk menjaga inflasi berada pada rentang target, BI bersama dengan para pemangku kepentingan di daerah dalam Forum Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Jateng akan terus berkoordinasi dan bekerja sama menyusun berbagai program pengendalian inflasi.

Program pengendalian inflasi tersebut ditujukan untuk menjaga kecukupan pasokan dan kelancaran distribusi barang atau komoditas di tengah proses pemulihan perekonomian pada 2023.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement