Jumat 06 Oct 2023 16:18 WIB

KemenPUPR Resmikan Pamsimas di Semarang, Penuhi Kebutuhan Air 4.100 Warga

Dampak el Nino membuat banyak titik di Kota Semarang mengalami kekeringan.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yusuf Assidiq
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu (kiri), meninjau fasilitas Pamsimas bantuan Kementerian PUPR, di lingkungan Muntuksari, Kota Semarang.
Foto: Bowo Pribadi
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu (kiri), meninjau fasilitas Pamsimas bantuan Kementerian PUPR, di lingkungan Muntuksari, Kota Semarang.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Warga Kota Semarang di sejumlah wilayah yang tidak terjangkau oleh akses Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) dan masih menghadapi problem keterbatasan akses air bersih, kini sudah bisa tersenyum lega.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) meresmikan fasilitas Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas), di lingkungan mereka, Jumat (6/10/2023).

Keenam fasilitas Pamsimas yang diresmikan hari ini berada di lingkungan rawan kekeringan, yang tersebar di enam wilayah kelurahan, di lima kecamatan di Kota Semarang.

Masing-masing Kelurahan Rowosari dan Kelurahan Jangli (Kecamatan Tembalang), Jabungan (Kecamatan Banyumanik), Wono Plumbon (Kecamatan Mijen), Kelurahan Kalisegoro (Kecamatan Gunungpati), dan Kelurahan Podorejo (Kecamatan Ngaliyan).

Direktur Sistem dan Strategi Penyelenggaraan Infrastruktur Permukiman Kementerian PUPR, Anang Muchlis mengatakan, Pamsimas adalah program pemerintah pusat untuk menyediakan sarana air minum di lokasi yang sulit dan belum terjangkau oleh PDAM.

Dalam pelaksanaannya, Pamsimas dilakukan oleh masyarakat mulai dari proses perencanaan, pembangunan, hingga pengelolaannya. Sehingga masyarakat terlibat langsung dan diharapkan mempunyai rasa memiliki fasilitas ini.

“Harapannya bisa dikelola dengan baik dan pemenuhan kebutuhan air minum kepada masyarakat bisa berjalan dengan baik,” katanya, di sela acara peresmian Pamsimas, di Kelurahan Rowosari, Kecamatan Tembalang.

Anang juga menyampaikan, pada 2023 ini, ada enam titik Pamsimas bantuan Kementerian PUPR di wilayah Kota Semarang, masing-masing di Kelurahan Rowosari, Jabungan, Jangli, Kalisegoro, Wono Plumbon, dan Podorejo.

Fasilitas Pamsimas ini akan digunakan untuk 921 sambungan rumah (SR) dengan jumlah pengguna mencapai sekitar 4.100 jiwa. “Sampai hari ini, di wilayah Kota Semarang sudah ada 29 titik Pamsimas bantuan dari Kementerian PUPR,” ungkapnya.

Program ini, lanjut Anang, masih akan berlanjut di 2024 nanti dan rencananya dibangun kembali setidaknya empat hingga lima fasilitas Pamsimas. “Sasarannya sama, di kawasan rawan kekeringan/rawan akses air bersih di wilayah Kota Semarang,” jelas dia.

Sementara itu, Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, bantuan Pamsimas ini hadir di waktu yang tepat. Pasalnya, dampak dari el Nino membuat banyak titik di Kota Semarang yang mengalami kekeringan.

Bahkan, Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang telah mencairkan anggaran belanja tidak terduga (BTT) yang ada di BPBD Semarang, untuk membeli air bersih untuk didistribusikan kepada masyarakat yang terdampak kekeringan.

Masih banyak warga Kota Semarang yang membutuhkan air bersih karena keterbatasan mereka dalam mengakses air bersih. “Sehingga kehadiran Pamsimas ini tentu sangat membantu,” katanya.

Sebab, lanjut wali kota, stok bantuan air bersih yang sebelumnya disalurkan untuk wilayah-wilayah rawan dan kini sudah mendapatkan bantuan Pamsimas, bisa dialihkan ke wilayah lain yang masih kekurangan dan membutuhkan air bersih.

“Kemarin kawasan yang kini telah menerima bantuan Pamsimas ini kita intervensi dengan bantuan air bersih. Sekarang bantuan air bersih tersebut bisa kita alihkan ke tempat lain, misalnya di Kelurahan Kedungpane meski sudah ada pamsimas tapi airnya habis,” ujar wali kota.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement