Senin 16 Oct 2023 23:44 WIB

Megawati Ingatkan Kader PDIP tak Lirik Partai Lain, Sindir Jokowi?

FX Rudy mengatakan dirinya selalu mengajarkan para kader untuk menjadi militan.

Rep: Muhammad Noor Alfian Choir/ Red: Fernan Rahadi
Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri mengaku tak akan salah memilih bakal cawapres untuk Ganjar Pranowo, dalam pidatonya di acara peresmian dan penandatanganan prasasti Soekarno yang ditayangkan secara daring, Senin (16/10/2023).
Foto: Tangkapan Layar
Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri mengaku tak akan salah memilih bakal cawapres untuk Ganjar Pranowo, dalam pidatonya di acara peresmian dan penandatanganan prasasti Soekarno yang ditayangkan secara daring, Senin (16/10/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengungkap pesan agar kader tetap konsekuen dan tidak melirik partai lain. 

Hal tersebut diungkapkan ketua umum partai banteng moncong putih tersebut di acara peresmian dan penandatanganan prasasti Soekarno yang ditayangkan secara daring, Senin (16/10/2023). 

Baca Juga

"Dulu di Bandung kantor DPC partai megah dan menjadi representasi gerak anak muda. Di kota ini (Bandung) Bung karno berjuang dari umur 16 tahun dengan konsekuen. Makanya Ibu minta kepada kalian untuk konsekuen kalau sudah jadi anggota partai, jangan melirik-melirik lagi untuk pindah partai. Itu tidak ada dedikasi of life-nya," kata Megawati, Senin (16/10/2023). 

Ditemui terpisah usai acara peresmian, Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo mengatakan, dia selalu mengajarkan para kader untuk menjadi militan, bukan loyalis. Jadi, walaupun tidak dicalonkan ataupun mencalonkan yang bersangkutan tetap berjuang untuk PDIP.

"Saya selama ini ngajari kader saya di Solo kalau sudah menjadi kader PDIP jadi kader militan, bukan loyalis. Jadi, militan, kalau tidak diberi apa-apa, tetap PDIP, berjuang untuk meraih kemenangan," katanya.

"Saya orang yang tidak mencalonkan diri dan tidak dicalonkan pun saya tetap berjuang memenangkan Ganjar dan PDIP pada 14 Februari 2024," katanya. 

Pihaknya mengatakan, peringatan dari Megawati tersebut tidak dinyatakan untuk salah satu nama kader. Ia mengatakan, pesan tersebut sering disampaikan setiap rapat di PDIP.

"Endak, pesan itu di setiap rapat disampaikan kalau sudah masuk PDIP jangan lirik ke kiri ke kanan, ya, kita tegak lurus dengan ketua umum. (Solo juga) tegak lurus dengan ketua umum," katanya. 

Dalam peresmian tersebut Wali Kota Solo Gibran Rakabuming tak hadir. Menurut Wakil Wali Kota Solo yang sekaligus Sekretaris DPC Solo Teguh Prakoso, Gibran tak hadir bukan karena masalah politik. Menurut dia, ada rapat proyek yang sedang dimohonkan oleh Pemkot Solo.

"Jadi ketidakhadirannya bukan masalah politik atau masalah MK. Tapi lebih pada pekerjaan rutin beliau sebagai wali kota," ujar Teguh.

Teguh menyampaikan ketidakhadiran Gibran sudah disampaikan secara resmi melalui Whatsapp dan diterima oleh Ketua Bapilu DPC PDIP Solo Her Suprabu. "Ini sudah disampaikan secara resmi lewat WA. Ini jawaban yang harus saya sampaikan kepada media supaya tidak ada pertanyaan lagi," katanya.

Sebelumnya, Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad menanggapi putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang memutuskan mengabulkan sebagian perkara Nomor 90/PUU-XXI/2023. Menurutnya, putusan tersebut membuka peluang Gibran Rakabuming Raka untuk menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres) untuk Prabowo Subianto.

"Dengan putusan MK ini tidak hanya membuka peluang bagi Mas Gibran, tetapi bagi kepala daerah yang sedang menjabat ataupun mantan kepala daerah yang dipilih langsung oleh pilkada seperti dengan pilpres," ujar Dasco di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (16/10/2023).

"Itu juga terbuka kesempatannya untuk bisa menjadi (calon) presiden dan wakil presiden," katanya melanjutkan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement