REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Jurusan Hubungan Internasional (HI), Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menggandeng Eurasia Foundation from Asia guna menyelenggarakan program kelas berstandar internasional. Program tersebut dilaksanakan sepanjang September hingga Desember 2023.
Kepala pusat studi Asia UMM, Dedik Fitra Suhermanto menjelaskan, melalui program ini para peserta bisa merasakan bagaimana diajar oleh pendidik dari luar negeri. Misalnya, pengajar yang berasal dari Jepang, Selandia Baru, India, Taiwan, dan Uzbekistan. "Materinya juga beragam, mulai dari pengantar hingga hal-hal spesifik lainnya terkait HI," katanya.
Adapun ketertarikan Eurasia Foundation (EF) untuk bekerja sama dengan HI UMM lantaran program ini dinilai dapat menjadi katalisator internasionalisasi bagi kedua belah pihak. Dari sisi EF, kemitraan dengan institusi akademik di Indonesia yang memiliki iklim multikultur seperti UMM dapat menjadi pendorong harmonisasi di Asia yang merupakan bagian dari visi utama mereka. Sementara itu, bagi HI UMM, hal ini strategis untuk meningkatkan standar internasional program studi.
Salah satu pengajar dalam program ini, Prof Gonda Yumitro memaparkan, keragaman budaya dan etnis di Asia merupakan kekayaan yang harus dijaga dan dilestarikan. Untuk mewujudkan multikulturalisme yang harmonis, diperlukan kerja sama dari semua pihak. Sebab itu, mata kuliah yang diajarkan di program internasional ini diharapkan dapat memberikan mahasiswa pemahaman dan keterbukaan perspektif yang komprehensif tentang multikulturalisme di Asia.
Tidak hanya itu, pemateri dalam program ini bukan hanya berasal dari akademisi saja. Namun juga para praktisi yang memiliki pengalaman multikultural di berbagai negara Asia maupun dunia.