REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Upaya untuk menjaga kondusivitas menjelang Pemilu 2024 terus dilakukan di Kota Yogyakarta. Salah satunya dengan menggelar Sosialisasi dan Deklarasi Pemilu Damai oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta melalui Badan Kesatuan Bangsa Politik (Bakesbangpol) Kota Yogyakarta dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta di sepanjang Jalan Malioboro.
Sekretaris Bakesbangpol Kota Yogyakarta, Widiyastuti menjelaskan, pihaknya telah melakukan sosialisasi dan deklarasi pemilu damai di seluruh kecamatan di Yogyakarta. Seluruh kecamatan, katanya, juga sudah mendeklarasikan pemilu damai.
Deklarasi pemilu damai dilakukan dengan mengajak seluruh masyarakat untuk turut serta berperan aktif dalam mewujudkan situasi yang kondusif, damai, dan menggembirakan dalam pesta demokrasi di 2024.
“Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk edukasi politik kepada masyarakat. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran pemilu damai, dan mendorong partisipasi aktif dalam pemilu,” kata Widiyastuti.
Sosialisasi dan Deklarasi Pemilu Damai diisi dengan kegiatan Kirab Pemilu 2024. Termasuk digelarnya pendidikan pemilih di Monumen Serangan Umum 1 Maret dalam rangka menuju Pemilu 2024.
“Kegiatan ini melibatkan 13 grup seni, tiga komedian, 400 undangan, dan ribuan penonton yang nanti akan menyaksikan di Monumen Serangan Umum 1 Maret, Titik Nol Kilometer Kota Yogyakarta,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, kegiatan tersebut merupakan salah satu kegiatan tahunan dalam rangka pelaksanaan program penguatan ideologi Pancasila dan karakter bangsa. Hal ini menjadi upaya mewujudkan pemilu yang damai dan menggembirakan dengan mengajak seluruh lapisan masyarakat dari berbagai pihak.
“Deklarasi pemilu damai 2024 hadir sebagai pengingat bahwa arti penting pemilu sebagai pesta demokrasi, yakni sebuah keharusan menjaga kondusivitas dalam pemilu. Selain itu, juga memastikan pemilu yang damai dan bermartabat, mengingat adanya potensi ketegangan, perpecahan, dan kekerasan dalam dinamika politik,” jelas dia.
Widiyastuti juga menyebut pihaknya siap menggulirkan bantuan dana untuk pelaksanaan Pemilu 2024 sekitar Rp 45 miliar. Besar dana yang dikeluarkan dipengaruhi oleh luas wilayah dan jumlah TPS di Kota Yogyakarta yang tidak seperti daerah lainnya.
“Untuk Pemerintah Kota Yogyakarta telah memastikan ketersediaan anggaran yang cukup untuk membantu pelaksanaan Pemilu 2024. Harapannya, dana ini akan mengefektifkan kinerja dari KPU dan Bawaslu Kota Yogyakarta dalam mempersiapkan pemilihan besok,” katanya.
Menjelang gelaran Pemilu 2024, posko pengamanan juga disiapkan di seluruh kecamatan yang ada di Kota Yogyakarta. Kapolresta Yogyakarta, Kombes Pol Saiful Anwar mengatakan, posko disiapkan dalam rangka mengantisipasi kerawanan selama berjalannya tahapan pemilu.
"Posko sudah kami dirikan, ada 14 posko yang kami sebar di seluruh wilayah (kecamatan) Kota Yogyakarta," kata Saiful usai apel gelar pasukan Operasi Mantap Brata Progo 2023-2024 di halaman Balai Kota Yogyakarta.
Saiful menyebut pihaknya sudah melakukan persiapan untuk melakukan pengamanan selama berjalannya tahapan pemilu 2024. Pihaknya setidaknya melibatkan sekitar 1.400 personel dari unsur kepolisian dalam pengamanan pemilu ini.
"Kami juga dibantu personel dari TNI, Dishub, dan Satpol PP Kota Yogya dalam pengamanan Operasi Mantap Brata Progo," katanya.
Saiful juga sudah menyebut tidak ada titik rawan terjadinya konflik menjelang pemilu 2024 di Kota Yogyakarta. Meski begitu, pihaknya tetap mempersiapkan diri dan mengantisipasi potensi-potensi kerawanan yang mungkin terjadi selama berjalannya tahapan pemilu.
"Insya Allah tidak ada titik rawan," jelasnya. Situasi di Kota Yogyakarta dikatakan masih aman dan kondusif.
Ia berharap kondisi aman dan kondusif di Kota Yogyakarta tetap terjadi hingga pemilu 2024 mendatang. "Walaupun situasi Kota Yogyakarta aman dan kondusif, tetap kita harus mempersiapkan diri mengantisipasi segala kemungkinan yang ada," ujar dia.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo juga meminta seluruh komponen masyarakat untuk berkomitmen menjaga kondisi Yogyakarta yang aman dan kondusif menjelang hingga pelaksanaan Pemilu 2024 mendatang.
Termasuk tokoh agama, hingga partai politik yang nantinya akan berinteraksi langsung dengan masyarakat. "Agar bersama-sama berkomitmen ikut menjaga kondusivitas Kota Yogyakarta selama tahapan Pemilu 2024 berlangsung," katanya.