Ahad 09 Nov 2025 19:41 WIB

Penelitian Mahasiswa Arsitektur UII Soroti Terbatasnya Infrastruktur Atlet Disabilitas di Palembang

Kirana menyoroti kebutuhan akan fasilitas olahraga yang inklusif.

Kirana Zhafirah Maheswari
Foto: dokpri
Kirana Zhafirah Maheswari

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kirana Zhafirah Maheswari lulus dengan predikat cum laude dari Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Islam Indonesia (FTSP UII). Penelitian berjudul 'Difable Athletes Sport Center Architecture in Palembang with passive design approach to establish high-performance facilities' membawa mahasiswi angkatan 2021 tersebut meraih gelar sarjana setelah melewati prosesi wisuda pada 26 Oktober 2025 lalu.

"Selamat kepada Kirana. Prestasi ini merupakan bukti nyata dedikasi, kerja keras, dan komitmen Kirana dalam menempuh studi arsitektur dengan penuh semangat dan integritas," ujar dosen pembimbing sekaligus Ketua Jurusan Arsitektur FTSP UII, Prof Noor Cholis Idham dalam siaran pers, Ahad (9/11/2025).

Kirana menyampaikan penelitian ini dilatarbelakangi dari kurangnya kesadaran dan terbatasnya infrastruktur untuk atlet penyandang disabilitas di Palembang. Ia menyoroti kebutuhan akan fasilitas olahraga yang inklusif.

"Desain yang diusulkan berfokus pada pengembangan Sport Center yang mewujudkan arsitektur inklusif-memastikan aksesibilitas dan martabat bagi semua pengguna-sekaligus mencapai desain pasif berkinerja tinggi," ujarnya.

Dengan mengintegrasikan strategi ventilasi alami dan pencahayaan alami, desain ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan energi dan meningkatkan kenyamanan dalam ruangan. Kinerja desain dievaluasi melalui simulasi Computational Fluid Dynamics (CFD) untuk menganalisis aliran udara alami dan simulasi Velux untuk menilai penetrasi cahaya matahari.

"Hasil akhirnya adalah desain Sport Center yang tidak hanya mendukung inklusivitas bagi atlet difabel, namun juga memenuhi standar kenyamanan lingkungan dan termal melalui strategi pasif," katanya menambahkan.

Kesimpulan yang dicapai dalam penelitian tersebut terdapat dua simulasi, yakni simulasi penghawaan alami menggunakan software CFD untuk membuktikan apakah desain fasad bangunan yang dirancang dapat menghantarkan angin yang cukup ke dalam bangunan. Kemudian simulasi pencahayaan alami menggunakan software Velux untuk membuktikan apakah bukaan pada atap dan fasad bangunan dapat memberikan pencahayaan yang cukup.

"Sehingga berdasarkan dua hasil simulasi tersebut, dari bentuk bangunan, atap dan fasad bangunan yang saya rancang menunjukkan hasil yang sesuai dengan standar yang dibutuhkan," katanya.

Kirana menyatakan penelitian yang dilakukan selama enam bulan sejak April 2025 sampai Agustus 2025 memang memiliki kemiripan dengan penelitian sebelumnya yakni perancangan terkait desain sport universal dan desain sport center yang menekankan pada aspek passive desain.

"Namun terdapat beberapa gap yang saya temukan, yaitu desain sport center di Indonesia masih hanya mencangkup pengguna difabel fisik saja. Sehingga saya ingin memperluas awareness terkait pengguna diffable sensory juga yaitu dengan mengimplementasikan penggunaan texture, warna, dan wewangian tanaman sebagai pengarah jalan pada bangunan," katanya.

Selain itu terkait performa bangunan tentunya tidak memiliki hasil yang sama pada tiap kasusnya, sehingga ia berusaha untuk merancang bangunan yang merespons aspek pencahayaan alami maupun penghawaan alami pada konteks yang saya pilih yaitu di Palembang dengan penekanan pada bentuk atap dan fasad bangunanya.

Ia berharap perancangan desain ini dapat dipelajari lebih lanjut. "Terutama bagi seluruh teman-teman arsitek di Indonesia untuk dapat bersama-sama merancang sebuah fasilitas publik yang ramah untuk teman-teman difabel," katanya.

Ia juga menegaskan, teman-teman mahasiswa arsitektur dan teman-teman arsitek yang tertarik pada perancangan bangunan universal dan performa bangunan dapat mengambil manfaat dari penelitian yang telah dilakukannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement