Jumat 20 Oct 2023 05:43 WIB

Pilpres 2024 Diharapkan tak Terjadi Polarisasi Berlebihan

Manusia pada dasarnya memiliki kesibukan masing-masing.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Fernan Rahadi
Ilustrasi Pemilu
Foto: republika/mgrol100
Ilustrasi Pemilu

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pengasuh Ponpes An-Nur Bululawang, Kabupaten Malang, Kyai Haji Ahmad Fahrur Rozi berharap Pilpres 2024 berjalan aman dan damai. Hal ini termasuk diharapkan tidak ada polarisasi yang berlebihan. 

Pria disapa Gus Fahrur ini juga berharap masyarakat sudah dewasa. Itu artinya, mereka sudah bisa memilih kandidatnya yang lebih rasional. "Jadi jangan ada lagi narasi-narasi kebencian kayak kemarin (Pilpres 2019-Red). Saya kira itu sudah tidak ada," katanya saat dikonfirmasi Republika.

Baca Juga

Dia juga menekankan manusia pada dasarnya memiliki kesibukan masing-masing. Sebab itu, mereka tidak perlu mempertaruhkan semua hidupnya untuk pilpres. Seperti dalam pertandingan, masyarakat hanya perlu saling menghargai pada setiap kemenangan maupun kekalahan termasuk dalam Pilpres RI 2024.

"Jadi siapa pun yang terpilih dari tiga kandidat itu (merupakan) putra terbaik bangsa Indonesia. Tidak boleh ada caci maki. Semuanya baik dan kita meyakini semua itu orang berkualitas, berkapasitas. Monggo silakan dipilih. Masing-masing punya kelebihan yang menarik," katanya.

Sebagaimana diketahui, Indonesia akan memasuki Pemilu serentak pada 2024. Khusus Pilpres, direncanakan akan ada tiga pasangan yang siap berkontestasi pada ajang tersebut. Mereka antara lain Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, serta Prabowo Subianto dan pasangannya yang sejauh ini belum diumumkan.

Adapun perihal pasangan calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto belum diungkapkan secara resmi hingga Jumat (20/10/2023) pagi. Namun terkuak beberapa nama yang berpotensi menjadi cawapresnya. Mereka antara lain Erick Thohir, Khofifah Indar Parawansa, Gibran Rakabuming Raka, dan lain-lain.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement