Jumat 20 Oct 2023 08:20 WIB

Malang Usung Asa Jadi Kota Kreatif Dunia 2025

Setiap tahun UNESCO membatasi hanya dua kota yang dapat diusulkan.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Yusuf Assidiq
 Penjabat (Pj) Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat.
Foto: Dokumen
Penjabat (Pj) Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Penjabat (Pj) Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, menyatakan daerahnya mengusung asa menjadi Kota Kreatif Bertaraf Dunia pada 2025. Hal ini diungkapkan Wahyu saat menghadiri Forum Kepala Daerah dalam rangkaian Indonesia Creative Cities Conference.

 

Menurut Wahyu, ekosistem ekonomi kreatif yang tumbuh subur disokong dengan kebijakan dan infrastruktur pro-insan kreatif menjadi modal penting untuk mencapai asa tersebut. Hal ini dibuktikan dengan kontribusi ekonomi kreatif di Kota Malang yang dianggap luar biasa.

"Pertumbuhan ekonomi naik ke angka 10,01 persen. Maka kita punya satu visi, Malang menuju Kota Kreatif Dunia 2025,” kata Wahyu. Ia tidak menampik perjalanan mewujudkan asa tersebut tentu tidak mudah.

Sejauh ini baru ada empat kota kreatif dunia (versi UNESCO) di Indonesia, yakni Jakarta, Bandung, Ambon, dan Pekalongan. Oleh karena itu, upaya kolaboratif harus dilakukan dengan payung hukum yang kuat.

 

Tak hanya itu, ekonomi kreatif juga telah ditetapkan sebagai salah satu sasaran strategis dalam Rencana Pembangunan Daerah (RPD) 2024-2026. Peta jalan terstruktur pun telah disusun dalam Rencana Aksi Pengembangan Ekonomi Kreatif 2024-2028.

Dokumen baru ini nantinya akan berperan sebagai fase kedua pasca-tuntasnya peta jalan pertama pada periode 2018-2023. Selanjutnya, kata dia, akan ada enam arah kebijakan rencana aksi.

Keenam arah kebijakan tersebut antara lain infrastruktur, layanan legalitas dan standarisasi industri, peningkatan kapasitas SDM kreatif, sinergi regulasi, sistem kelembagaan, serta integrasi pusat data dan riset.

 

Wahy menggarisbawahi, peran anak-anak muda akan sangat sentral dalam membangun peradaban kreatif di Kota Malang. Tanpa anak-anak muda kreatif, maka sulit menumbuhkan ekosistem kota yang baik.

Situasi ini yang mendorong pihaknya menghadirkan Malang Creative Center (MCC). Hingga September 2023, sudah ada 2.217 event dilaksanakan di MCC. "Kemudian 1.933 pelaku ekraf, 140 kolaborator dan lebih dari 114 ribu penerima manfaat MCC,” jelas dia.

 

Ketua Umum Indonesia Creative Cities Network (ICCN), Tb Fiki C Satari merespons positif pernyataan visi ekraf Kota Malang yang ingin mewujudkan Kota Kreatif Dunia 2025. Visi ini tergantung bagaimana memastikan angle sub network dan narasi yang akan menjadi keunggulan komparatifnya Malang.

Juga berkaitan dengan penguatan datanya. UNESCO dalam proses penetapan Kota Kreatif Dunia lazimnya mencari praktik-praktik, baik pembelajaran dan referensi tentang bagaimana kota bisa berkesinambungan dengan energi kreatifnya.

"Malang telah melakukan banyak hal untuk bisa diajukan sebagai Kota Kreatif Dunia berikutnya dari Indonesia," ujarnya.

 

Menurut dia, tantangannya adalah setiap tahun UNESCO membatasi hanya dua kota yang dapat diusulkan.  Sebab itu, Malang harus bersiap dari sekarang untuk dua tahun ke depan guna mewujudkan hal tersebut.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement