REPUBLIKA.CO.ID, MONZA -- Klub Serie A Monza mengonfirmasi bahwa pemainnya Papu Gomez telah dijatuhi hukuman dua tahun dari Komisi Anti-Doping Spanyol atas kasus pada Oktober 2022 di mana ditemukan jejak Terbutaline di dalam tubuhnya. Terbutaline sebuah obat yang biasanya digunakan untuk mengobati sesak nafas akibat asma, bronkitie. dan emfisema.

Terbutaline termasuk dalam tiga daftar zat terlarang FIGC untuk tahun musim 2023/2024. Menurut Monza, obat tersebut diminum penyerang asal Argentina itu pada Oktober 2022 saat terikat kontrak dengan Sevilla karena mempunyai masalah bronkitis. Dan laporan terbaru dari Relevo menunjukkan bahwa obat itu digunakan sebelum keikutsertaan Gomez pada Piala Dunia 2022 di Qatar.

Monza mengonfirmasi bahwa mereka menerima pemberitahuan dari FIFA melalui FIGC pada hari Jumat mengenai hukuman dua tahun yang diterapkan oleh komisi anti-doping Spanyol. Namun pernyataan tersebut menunjukkan bahwa zat tersebut dikonsumsi tanpa disengaja.

Gomez hanya tampil dua kali di Serie A sejak comeback ke kompetisi tersebut dengan bergabung dengan Monza lewat status bebas transfer pada bulan September. Dia telah menyetujui pemutusan kontraknya dengan Sevilla kurang dari setahun sebelum kontrak tiga tahunnya berakhir.

"AC Monza mengumumkan bahwa hari ini mereka telah menerima pemberitahuan dari FIFA, melalui FIGC, tentang hukuman pertama Komisi Anti-Doping Spanyol, yang dikeluarkan terhadap pesepakbola Alejandro Dario Gomez," demikian pernyataan resmi Monza, dilansir dari Football Italia, Sabtu (21/10/2023).

Papu Gomez melewati masa-masa terbaiknya bersama Atalanta pada kurun waktu 2013-2021. Namun perselisihannya dengan pelatih Gian Piero Gasperini memaksanya hengkang ke Sevilla pada pertengahan musim 2021/2022. Meskipun demikian, hal itu tak mempengaruhi kariernya di tim nasional Argentina karena ia turut menjadi bagian dari tim yang memenangkan Copa America 2021 dan Piala Dunia 2022.

Ikuti Whatsapp Channel Republika