REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA — Potensi cuaca ekstrem akibat hujan dengan intensitas tinggi masih dapat terjadi di DIY. Bahkan, dalam beberapa hari kedepan, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Yogyakarta menyebut curah hujan diprediksi dalam kategori waspada.
“Peringatan dini curah hujan tinggi dasarian 1 Februari 2025 DIY diprediksi dalam kategori waspada di Kabupaten Bantul dan Kabupaten Gunungkidul,” kata Kepala Stasiun Meteorologi Yogyakarta, Warjono kepada Republika, Kamis (30/1/2025).
Warjono pun merinci potensi cuaca ekstrem pada 1-6 Februari 2025. Pada 1 Februari, potensi cuaca ekstrem yakni di Kabupaten Sleman bagian utara, Kabupaten Kulon Progo bagian utara, Kabupaten Gunungkidul bagian utara dan timur.
Pada 2 Februari, potensi cuaca ekstrem dapat terjadi di Sleman, Kulon Progo bagian utara, Kabupaten Gunungkidul bagian utara. Pada 3 Februari, potensi cuaca ekstrem ini di Sleman bagian utara dan Kulon Progo bagian utara.
“Pada 4 Februari di Gunungkidul bagian selatan, dan pada 5 Februari di Sleman bagian utara, Kulon Progo bagian utara, dan Gunungkidul bagian utara. 6 Februari, potensi cuaca ekstrem di Sleman bagian utara, Kulon Progo, Bantul bagian selatan, dan Gunungkidul,” ucap Warjono.
Untuk itu, Warjono mengimbau masyarakat untuk dapat mengantisipasi risiko bencana hidrometeorologi akibat cuaca ekstrem ini. Mulai dari banjir, tanah longsor, genangan air, terutama di wilayah rawan bencana.
“Potensi longsor bisa terjadi di Sleman, tepatnya di Kapanewon (Kecamatan) Turi, Pakem, dan Cangkringan,” jelasnya.
Warjono juga meminta masyarakat untuk membersihkan saluran air dan lingkungan sekitar untuk mengurangi risiko banjir. Selain itu, masyarakat juga diminta menghindari aktivitas di wilayah rawan bencana.
“Tetap dan siaga menghadapi perubahan cuaca ekstrem, serta pahami langkah evakuasi jika diperlukan. Pantau terus informasi cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG,” kata Warjono.