Selasa 24 Oct 2023 13:46 WIB

Dampak Kemarau Panjang di Jateng Dirasakan Warga di 34 Kabupaten/Kota

Daerah terbanyak menerimai bantuan air bersih adalah Kabupaten Blora.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Fernan Rahadi
Kekeringan. Ilustrasi
Foto: Foxnews
Kekeringan. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Kemarau panjang dan curah hujan yang belum merata hingga pertengahan Oktober 2023 ini, telah mengakibatkan hampir seluruh wilayah Jawa Tengah terdampak.

Berdasarkan data Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalop) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah, kondisi ini dirasakan warga di 34 dari 35 kabupaten/kota yang ada di provinsi ini.

Baca Juga

Sampai dengan 23 Oktober 2023, sebanyak 76.434.000 liter air bersih sudah didistribusikan kepada warga terdampak musim kemarau di 34 kabupaten/kota di Jawa Tengah yang terdampak kekeringan.

Rinciannya disalurkan untuk warga di 1.382 desa yang tersebar di 340 kecamatan. Distribusi air bersih itu dilakukan oleh BPBD Provinsi Jawa Tengah bersama PMI, BPBD kabupaten/kota, CSR perusahaan, Polri, TNI, BBWS Pemali-Juana serta bantuan swasta.

Dari data Pusdalop ini pula, daerah yang paling banyak menerima distribusi bantuan air bersih di Jawa Tengah adalah Kabupaten Blora, yang mencapai 156 desa yang tersebar di 16 wilayah kecamatan.

Berikutnya Kabupaten Grobogan yang mencapai 137 desa yang tersebar di 20 kecamatan, Kabupaten Demak sebanyak 85 desa di 14 kecamatan, Kabupaten Purbalingga 79 desa di 15 kecamatan dan Kabupaten Pati 74 desa di 14 kecamatan.

Menanggapi hal ini, Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana mengatakan, perubahan iklim dan fenomena El Nino telah mengakibatkan terjadinya kekeringan di sejumlah wilayah di daerahnya.

Bahkan dampak kekeringan tersebut bahkan tidak hanya dirasakan oleh warga di Jawa Tengah, tetapi juga terjadi hampir di seluruh wilayah di Indonesia. Di Jawa Tengah tercatat ada 34 daerah  yang terdampak dengan tingkat kekeringan berbeda-beda.

Atas kondisi ini Pemprov Jawa Tengah sudah melakukan langkah-langkah penanganan, seperti melakukan pemetaan wilayah yang terdampak. Sehingga wilayah yang membutuhkan dapat ditangani dengan cepat.

“Dengan gotong-royong, penyaluran bantuan air bersih ini dapat dilakukan secara berkelanjutan sampai dengan hari ini dan Insya Allah hingga musim hujan nanti tiba,” jelasnya, di Semarang, Selasa (24/10/2023).

Pj gubernur juga menyampaikan, kepala daerah di jawa Tengah juga menginstruksikan kepada semua kepala daerah di Jawa Tengah untuk turun tangan membantu masyarakat yang terdampak kekeringan.

Karena itu setiap kepala daerah juga harus memantau perkembangan dampak musim kemarau yang ada di wilayahnya selama musim hujan belum tiba. "Sehingga daerah punya data yang akurat wilayahnya yang memebutuhkan dukungan bantuan air brsih," kata Nana.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement