Rabu 01 Nov 2023 17:27 WIB

Cak Imin: Kampus Harus Buka Diri untuk Berdialektika dengan Seluruh Capres-Cawapres

Unisma semula berencana mengundang tiga kandidat capres-cawapres yang berkontestasi.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Fernan Rahadi
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin
Foto: Republika/Thoudy Badai
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Calon Wakil Presiden (Cawapres) RI, Muhaimin Iskandar menilai saat ini sudah seharusnya kampus membuka diri untuk berdialektika dengan seluruh calon presiden (capres) dan cawapres. Hal ini diungkapkannya dalam menanggapi kegiatan Sharing Session yang diselenggarakan di Universitas Islam Malang (Unisma), Rabu (1/11/2023) 

Tak hanya membuka dengan capres-cawapres, kampus juga perlu melibatkan ahli-ahli dalam berdialektika tersebut. "Supaya apa? Supaya pemerintahan yang terpilih nanti benar-benar berjalan sesuai dengan tatanan yang ada. Keinginan perubahan dan perbaikan yang sempurna," kata pria yang dikenal dengan sebutan Cak Imin ini saat ditemui wartawan seusai menghadiri Sharing Session.  

Baca Juga

Unisma semula berencana mengundang tiga kandidat capres-cawapres yang berkontestasi di Pemilu 2024. Namun hingga kegiatan berakhir, hanya Cak Imin yang hadir dalam acara yang dihadiri raja-raja se-Indonesia dan mahasiswa baru Unisma tersebut. Menanggapi ketidakhadiran kandidat lain, Cak Imin pada dasarnya selalu siap hadir apabila diundang termasuk undangan dari kampus.

Pada kesempatan sama, Rektor Unisma, Profesor Masykuri mengaku tidak merasa kecewa atas ketidakhadiran kandidat capres-cawapres lainnya. "Bagi kami biasa-biasa saja. Tentu harapan kami untuk bisa hadir semuanya," jelasnya. 

Unisma sendiri telah merencanakan kegiatan ini sudah sejak lama. Undangan pun sudah disampaikan dan diterima oleh masing-masing kandidat. Namun karena semuanya memiliki kesibukan, tentu menjadi hak mereka untuk tidak hadir.  

Hal yang pasti, kata dia, Unisma sebagai lembaga pendidikan akademik berusaha memberikan ruang yang sama bagi seluruh capres-cawapres. Pihaknya berupaya mengajak para capres dan cawapres untuk dapat menyampaikan gagasan, ide, visi dan misi persoalan pendidikan, ekonomi, sosial serta budaya. Dengan demikian, para pemilih muda dapat tahu gagasan cerdas mereka dalam membangun bangsa dan negara. 

Sementara itu, mahasiswa baru Unisma, Muhammad Hafid mengaku sempat kecewa ketika mengetahui tidak semua capres-cawapres hadir dalam kegiatan Sharing Session. Namun demikian, dia tetap merasa sedikit bahagia karena ini merupakan momen perdananya dapat bertemu salah satu kandidat cawapres. Dia berharap pemimpin yang terpilih dapat membuat Indonesia lebih baik lagi ke depannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement