Ahad 05 Nov 2023 15:29 WIB

Wakil Ketua MPR: Menyelamatkan Palestina Bagian dari Jihad Konstitusi

Apa yang terjadi di Palestina merupakan suatu bentuk kezaliman.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Fernan Rahadi
Ribuan massa mengikuti Aksi Damai Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina di Kawasan Monas, Jakarta, Ahad (5/11/2023). Dalam aksi tersebut mereka mengecam Serangan Israel ke Palestina yang telah menewaskan ribuan warga Palestina.
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Ribuan massa mengikuti Aksi Damai Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina di Kawasan Monas, Jakarta, Ahad (5/11/2023). Dalam aksi tersebut mereka mengecam Serangan Israel ke Palestina yang telah menewaskan ribuan warga Palestina.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid hadir langsung dalam Aksi Akbar Aliansi Rakyat Bela Palestina di Kompleks Monumen Nasional (Monas), Jakarta. Ia menyinggung Pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, yakni penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.

Termasuk penjajahan yang dilakukan oleh Israel terhadap Palestina. Ia pun menyerukan penyelamatan Palestina yang disebutnya sebagai bagian dari jihad terhadap konstitusi.

Baca Juga

"Menyelamatkan Palestina, menyelamatkan kemanusiaan, menyelamatkan Palestina, menyelamatkan Indonesia, menyelamatkan Palestina bagian dari melaksanakan jihad konstitusi Indonesia," ujar Jazilul di Kompleks Monas, Jakarta, Ahad (5/11/2023).

Di hadapan dunia, Israel sudah jelas-jelas melakukan pembantaian terhadap warga dan anak-anak Palestina. Tegasnya, apa yang terjadi di Palestina adalah suatu bentuk kezaliman.

"Inilah komitmen seluruh rakyat Indonesia, seluruh agama-agama, hati nurani, kemanusiaan bahwa terjadi kezaliman, tetapi kezaliman di depan mata, anak-anak, perempuan kita dibantai. Kemanusiaan kita harus kita hidupkan, kita lawan kezaliman," ujar Jazilul.

"Saya sekaligus akan terus mendukung aksi bela Palestina ini sampai Palestina merdeka," sambung Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu.

Ketua Umum PP Muhammadiyah 2005-2015 Din Syamsuddin menyebutkan 'Aksi Akbar Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina' dilaksanakan karena rakyat Palestina yang pertama mengakui kemerdekaan Indonesia.

Rakyat Palestina, kata Din, adalah yang pertama mengakui kemerdekaan Indonesia bahkan satu tahun sebelum Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, yakni pada 6 September 1944. "Inilah antara lain alasan kita melakukan aksi untuk membela dan mendukung kemerdekaan Palestina," ujarnya yang merupakan salah satu pemrakarsa aksi tersebut.

Din juga meminta kepada masyarakat untuk menunjukkan kebersamaan dalam aksi tersebut. "Inilah bangsa Indonesia yang cinta damai, umat beragama yang akhlak mulia kita telah dinyatakan dalam pernyataan tadi, membela Palestina pertama dan utama sesuai amanat Pembukaan UUD untuk mewujudkan perdamaian abadi dan menghilangkan penjajahan di muka bumi," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement