REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Yogyakarta menyebut melakukan penilaian akreditasi terhadap 11 perpustakaan Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah dan Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah di Kota Yogyakarta. Dengan begitu, sudah ada 67 perpustakaan sekolah yang terakreditasi hingga November 2023 saat ini.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Yogyakarta, Afia Rosdiana, mengatakan penilaian ini didasarkan pada Standar Nasional Perpustakaan SD/MI dan Standar Nasional Perpustakaan SMP/MTs yang ditetapkan oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI).
Dalam proses penilaian akreditasi, katanya, pihak sekolah mengirimkan dokumen secara online melalui aplikasi pengajuan akreditasi sejak Agustus 2023. Setelahnya, dilakukan visitasi di lapangan guna melihat kondisi perpustakaan oleh asesor yang dilaksanakan pada 1-3 November 2023.
"Akreditasi perpustakaan sekolah ini sangat penting karena dapat meningkatkan kualitas layanannya. Warga sekolah senang dan nyaman berada di perpustakaan, sehingga akhirnya dapat meningkatkan budaya literasinya," kata Afia belum lama ini.
Pihaknya pun terus mendorong agar seluruh perpustakaan sekolah di Kota Yogyakarta terakreditasi. Bahkan, di 2024 pihaknya menargetkan 10-15 perpustakaan sekolah yang akan mendapatkan akreditasi.
"Kami dorong supaya semua sekolah mendapat akreditasi A. Tahun (2023) ini yang mengusulkan untuk akreditasi ada 16 sekolah, tapi yang kami nilai siap baru 11 sekolah," ungkap Afia.
Sebanyak 11 perpustakaan sekolah yang mendapatkan akreditasi di 2023 di antaranya perpustakaan SD Negeri Kotagede 3, SD Muhammadiyah Gendeng, SD Muhammadiyah Pakel, SD Muhammadiyah Ngupasan, SD Masjid Syuhada, SMP Negeri 4, SMP Muhammadiyah 4, SMP Negeri 13, MTs Muhammadiyah Karangkajen, SMP Stella Duce 1, dan SMP Stella Duce 2 Yogyakarta.
Belasan sekolah tersebut diberikan akreditasi sesuai dengan tingkatannya yakni untuk akreditasi A berlaku selama lima tahun, akreditasi B berlaku empat tahun, dan akreditasi C berlaku tiga tahun.
Dalam proses akreditasi, ada beberapa komponen yang dinilai. Mulai dari koleksi perpustakaan, sarana dan prasarana, pelayanan, tenaga, penyelenggaraan, pengelolaan, inovasi dan kreativitas, tingkat kegemaran membaca, serta indeks pembangunan literasi masyarakat.
Melalui akreditasi ini, ia berharap perpustakaan sekolah dapat dikelola secara optimal. Dengan begitu, informasi dan sarana belajar dapat tersampaikan ke peserta didik yang membaca.
"Harapannya benar-benar dapat menjadi sumber informasi dan sarana belajar civitas sekolah, sehingga dengan diberikannya akreditasi ini dapat ditetapkan sebagai perpustakaan yang memenuhi standar yang telah ditetapkan," kata dia.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
