REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Gigi dan Mulut (FKGM) UMY menggelar Pelatihan Bencana dan Kedaruratan Kedokteran Gigi di Convention Hall RSGM UMY Selasa, (7/11/2023). Kegiatan dihadiri 80 peserta mahasiswa tingkat akhir (Co-Ast) FKGM UMY.
Perwakilan MDMC PP Muhammmadiyah, Syahri Ramadhan memberikan materi yang berhubungan dengan Pengetahuan Dasar Penanggulangan Bencana. Metode pelatihan yang digunakan meliputi kuliah, interaktif game quiz, buku Sphere, tanya jawab kasus-kasus yang sering terjadi dalam respons kemanusiaan, dan pemutaran video sejarah Sphere.
Tujuan utama dari acara pelatihan ini adalah untuk memberikan pemahaman mendalam mengenai piagam kemanusiaan dan standar-standar minimum dalam respons kemanusiaan kepada para peserta.
"Acara ini bertujuan untuk mendorong pemahaman mendalam mengenai tanggung jawab kemanusiaan dalam situasi darurat," ujar Syahri Ramadhan.
Selain itu, pelatihan ini juga bertujuan untuk memberikan bekal kepada mahasiswa tingkat akhir sebelum mereka terjun ke masyarakat untuk memberikan layanan kesehatan di Desa Cangkringan, yang terletak di lereng Merapi.
Lebih lanjut, harapan dari pelaksanaan acara ini adalah agar para peserta dapat memahami filosofi Sphere yang terdiri dari Piagam Kemanusiaan (Humanitarian Charter), Prinsip-prinsip perlindungan (protection principles), dan standar kemanusiaan inti (core humanitarian standard).
Diharapkan, pengetahuan yang didapat dari pelatihan ini akan menjadi landasan kuat bagi para peserta untuk berkontribusi dalam memperkuat tanggung jawab sosial dalam bidang kedokteran gigi.
"Kami percaya bahwa pengetahuan dan kesadaran yang diperoleh dari pelatihan ini akan memberikan landasan kuat bagi para peserta untuk menghadapi tantangan dalam penanggulangan bencana di masa depan," ungkapnya.
Wakil Sekretaris MDMC PP Muhammadiyah mengatakan MDMC dan FKG UMY berkomitmen untuk terus bekerja sama dalam mengembangkan kemampuan mahasiswa dan tenaga profesional dalam menghadapi tantangan kedaruratan dan bencana di masa depan.
Melalui upaya kolaboratif ini, diharapkan akan terbentuk generasi muda yang siap menghadapi berbagai situasi sulit dengan pengetahuan dan keterampilan yang memadai dalam bidang kedokteran gigi.