REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Yogyakarta meminta masyarakat untuk mewaspadai potensi gelombang tinggi di perairan selatan DIY dalam beberapa hari kedepan. Diprediksi dalam tiga hari ke depan terjadi gelombang tinggi yakni 11-13 November 2023.
Kepala Stasiun Meteorologi Yogyakarta, Warjono mengatakan, berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer terkini, pihaknya mengidentifikasi adanya pusat tekanan rendah di perairan Natuna dan sirkulasi siklonik di Samudra Pasifik sebelah utara Papua.
Pola angin timuran yang masih dominan saat ini, menyebabkan angin di atas wilayah Jawa khususnya DIY bertiup dari arah tenggara ke selatan dengan kecepatan berkisar 10–20 kilometer per jam. Hal tersebut, kata Warjono, berdampak secara tidak langsung terhadap tinggi gelombang di perairan selatan DIY.
Pihaknya memperkirakan bahwa tinggi gelombang di perairan selatan DIY dapat mencapai empat meter. Artinya, gelombang laut masuk dalam kategori tinggi.
"Waspada gelombang tinggi di perairan Yogyakarta (yang diperkirakan mencapai) 2,5 meter sampai empat meter," kata Warjono, Sabtu (11/11/2023).
Selain itu, BMKG Stasiun Meteorologi Yogyakarta juga menyebut bahwa dari hasil analisis terkini profil vertikal kelembaban udara di wilayah DIY pada ketinggian 1,5–3,0 kilometer (level 850-700 mb), berkisar antara 50–90 persen (cukup basah). Kondisi itu menyebabkan potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah DIY meningkat.
"Namun kelembaban udara pada ketinggian lima kilometer (level 500 mb) berkisar 20-40 persen (kering)," ujarnya.
Mempertimbangkan kondisi tersebut, BMKG Stasiun Meteorologi Yogyakarta memprakirakan cuaca periode 11–13 November akan terjadi hujan di beberapa wilayah di DIY. Hujan diperkirakan terjadi pada siang hingga sore hari.
"Pada 11-13 November 2023, ada potensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang di Kabupaten Sleman bagian utara dan Kulonprogo bagian utara saat siang sampai sore hari," jelas dia.