Ahad 12 Nov 2023 02:36 WIB

Jaga Suara Pemilu, Partai Demokrat Latih Kader Jadi Saksi TPS

Demokrat sering kehilangan suara akibat salah hitung setiap penyelenggaraan pemilu.

Pelaksanaan Training of Trainers (ToT) yang digelar Partai Demokrat terhadap para kader yang akan diterjunkan menjadi saksi Pemilu 2024 di Hotel Innside by Melia, Sleman, DIY, Sabtu (11/11/2023).
Foto: Republika/Fernan Rahadi
Pelaksanaan Training of Trainers (ToT) yang digelar Partai Demokrat terhadap para kader yang akan diterjunkan menjadi saksi Pemilu 2024 di Hotel Innside by Melia, Sleman, DIY, Sabtu (11/11/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN — Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Demokrat DIY menggelar pelatihan bagi kader yang akan diterjunkan menjadi saksi dalam pemungutan suara dalam pemilu legislatif (pileg) dan pemilihan presiden (pilpres) tahun 2024 mendatang di seluruh tempat pemungutan suara (TPS). Kehadiran saksi yang berkompeten diharapkan mampu menjaga suara yang diperoleh partai yang dipimpin Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ini.

Kepala Badan Koordinasi Saksi Nasional (BKSN) yang sekaligus Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat Andi Timo Pangerang berharap pelatihan ini membuat para saksi bisa mempertanggungjawabkan tugasnya sesuai ilmu yang telah diperoleh sebelumnya. Ke depan, diharapkan mereka mampu mengawal perolehan suara partai dari setiap TPS saat pemilu mendatang.

"Kami berharap kehadiran para saksi ini bisa mewujudkan Pemilu yang luber dan jurdil. Para saksi ini akan mengawal suara yang diperoleh di TPS apa adanya. Di Provinsi DIY terdapat sekitar 11.900 TPS dan Partai Demokrat akan menempatkan satu atau dua orang saksi sesuai dengan tingkat kebutuhannya," kata Andi saat ditemui wartawan di sela pelaksanaan ToT yang berlangsung di Sleman, DIY, Sabtu (11/11/2023).

Selain melatih para saksi agar bertugas sesuai aturan yang ada, kata Andi, pihaknya juga melatih para saksi agar terbiasa menggunakan sistem pelaporan suara berbasis elektronik milik KPU maupun internal partai. "Jadi KPU nantinya memiliki sistem pelaporan hasil pemungutan suara di setiap TPS, kita (Partai Demokrat) juga punya aplikasinya sehingga para saksi ini nantinya sudah terlatih dan terbiasa saat bertugas," katanya.

Andi mencontohkan beberapa contoh kerawanan kehilangan suara yang ditemui saat pemilu terdahulu seperti adanya selisih perolehan suara saat samai di kecamatan, coretan angka tidak jelas, bahkan sampai hilangnya angka dalam pelaporan tertulis.

"Ada juga potensi salah hitung, angka yang hilang misalnya 330 menjadi 33, hingga coretan angka misalnya angka enam menjadi nol. Semoga kesalahan-kesalahan ini tidak ditemui lagi dalam pemilu tajun 2024 ini," katanya.

Terkait target perolehan suara pada pemilu mendatang, Partai Demokrat diharapkan bisa memenuhi satu kursi DPRD di setiap kabupaten/kota. Sedangkan kursi DPR RI diharapkan Demokrat memperoleh satu kursi seperti yang didaatkan KRMT Roy Suryo dan Ambar Tjahjono (alm) pada pemilu dua periode sebelumnya.

Sementara itu Ketua DPD Partai Demokrat DIY Arif Budiyono menjelaskan pelatihan ini menjadi terobosan baru di Partai Demokrat karena perannya yang sangat penting untuk mengawal perolehan suara partai. Provinsi DIY menjadi provinsi ke-28 yang mengadakan pelatihan ini.

"Dengan saksi yang andal dan mumpuni diharapkan tidak ada suara yang hilang sia-sia. Termasuk mendukung tercapainya pemilu yang luber dan jurdil," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement