Selasa 14 Nov 2023 13:08 WIB

Pola Serangan Terorisme Berubah, Kalangan Mahasiswa Diminta Waspada

Kelompok terorisme disebut memperkenalkan dan menggunakan simbol-simbol agama.

Ilustrasi Terorisme
Foto: Republika/Mardiah
Ilustrasi Terorisme

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG — Pola serangan terorisme saat ini dinilai sudah berubah. Dari hasil penelitian yang dilakukan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dari tahun 2018 sampai tahun 2023 ini pola serangan terorisme yang dilakukan secara terbuka telah menurun, turunnya 89 persen. Di atas permukaan mereka tidak lagi melakukan serangan-serangan teror, mereka sudah merubah polanya dari hard approach menjadi soft approach atau di bawah tangan.

"Di bawah tangan ini atau di ruang gelap mereka melakukan sesuatu mereka melakukan kegiatan yang terencana dan sistematis dan juga masif. Untuk apa? Tentunya untuk melakukan penguatan sel-sel, melakukan proses rekrutmen melalui proses radikalisasi kepada kalangan para mahasiswa, kepada para remaja, anak-anak dan perempuan," ujar Kepala BNPT, Komjen Pol Prof Rycko Amelza Dahniel, dalam siaran pers beberapa waktu lalu.

Hal tersebut dikatakan Kepala BNPT saat menjadi narasumber pada Kuliah Umum di hadapan sekitar 1.000 mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) yang mengambil tema 'Unnes Say No to : Intoleransi, Radikalisme, dan Terorisme untuk Masa Depan  Sejahtera Mewujudkan Harmoni Kemerdekaan Bangsa'. Kuliah Umum ini berlangsung di Auditorium Prof Wuryanto, Unnes, Rabu (8/11/2023).

Dikatakan Kepala BNPT, kelompok terorisme ini telah memperkenalkan dan menggunakan simbol-simbol agama dengan masuk ke rohis rohis, masuk ke tempat-tempat ibadah, masuk ke taklim-taklim untuk memperkenalkan ideologi dengan menggunakan atribut atau simbol-simbol agama utamanya agama Islam.

"Bahkan mereka ini juga menggunakan tempat-tempat ibadah untuk menyampaikan, atau disampaikan oleh orang-orang yang sepertinya memahami masalah keagamaan atau menggunakan jubah keagamaan. Untuk itu saya minta hati-hati kepada para mahasiswa semuanya," ujar perwira tinggi berpangkat bintang tiga yang pernah menjabat sebagai Kalemdiklat Polri ini 

Lebih lanjut Kepala BNPT menjelaskan, di bawah sel permukaan kelompok ini mulai memperkuat dengan melakukan proses rekrutmen dengan mengumpulkan berbagai bantuan bantuan keuangan atau donasi, tromol tromol atau menyaru dengan menggunakan kotak amal. Namun sekarang ini bahkan sudah menggunakan sistem daring atau yang menggunakan barcode 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement