Senin 20 Nov 2023 21:05 WIB

Puluhan Warga Solo Keracunan Makanan Hajatan, Sampel Makanan Diteliti Labfor

Kondisi keracunan terjadi selang lima jam.

Rep: Muhammad Noor Alfian/ Red: Yusuf Assidiq
 Bahan makanan yang diduga menjadi penyebab sejumlah warga keracunan, Senin (20/11/2023).
Foto: Dokumen
Bahan makanan yang diduga menjadi penyebab sejumlah warga keracunan, Senin (20/11/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Puluhan warga diduga mengalami keracunan usai makan terik daging sapi di hajatan di daerah Kadipiro RT 04 RW 10, Ahad (19/11/2023). Terkait kasus tersebut, Polresta Solo masih mendalami penyebabnya.

Ia juga mengatakan sampel makanan pun telah dikirim ke Labfor (Laboratorium Forensik) Polda Jateng. "Memang ada kejadian itu, di mana ada salah seorang warga yang menggelar hajatan. Kemudian jarak berapa waktu ada beberapa tamu yang mengeluh mual," kata Kapolresta Solo, Kombes Pol Iwan Saktiadi, Senin (20/11/2023.

Dari informasi kepolisian, 19 orang dibawa ke salah satu RS di Solo, Ahad (19/11/2023) sore. Kemudian pada malam hari jumlah warga masuk RS bertambah menjadi 30 orang.

Pihaknya menyebutkan mayoritas warga yang diduga keracunan hanya rawat jalan. Namun ada dua orang yang membutuhkan perawatan di RS.

"Tapi tadi pagi sudah boleh pulang. Petugas mendatangi rumah sakit untuk mengetahui kondisi korban, menggali keterangan dari pemilik hajat, hingga mengambil sampel makanan. Mulai dari nasi, sayur, hingga lauk-pauk yang dihidangkan dan disantap para tamu kemarin sudah kita ambil sampelnya. Kemudian langsung kita kirim ke labfor untuk langsung dilakukan pemeriksaan lebih mendalam lagi terkait penyebab keracunan ini. Untuk berapa lama pemeriksaan, tentu itu tergantung labfor," katanya.

Sementara itu, Camat Banjarsari, Beni Supartono Putro mengatakan, dalam kasus tersebut baru diketahui adanya dugaan penyebab keracunan. Kendati demikian, untuk partainya masih menunggu hasil uji lab.  

"Untuk penanganan itu baru diduga, baru diperiksa sama Reskrim Polres. Belum tahu bukti-bukti visumnya belum tahu. Bukti labnya belum keluar," katanya saat dihubungi Senin, (20/11/2023)

Pihaknya mengatakan kondisi keracunan terjadi selang lima jam. Ciri-cirinya diketahui dari warga yang mengalami keluhan kepala yang pusing.

"Jadi bukan seketika langsung habis makan langsung itu enggak. Setelah lima jam, baru dirawat di dua rumah sakit. Jadi ada yang pusing-pusing segala macam, sebagian lari ke Rumah Sakit Brayat sama Rumah Sakit Ngipang. Kalau informasi yang saya dapat kemarin kan ada 18 sama 9 jumlahnya," ujar dia.

Kendati demikian, pihaknya belum bisa memastikan ada berapa warga yang sudah pulang maupun masih dirawat. "Saya belum konfirmasi lagi, karena hasil labnya belum keluar. Baru diduga keracunan akibat terik daging sapi. Belum tau juga yang diambil sampel apakah bermasalah betul apa ndak belum tau juga," tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement