Selasa 21 Nov 2023 11:35 WIB

Peralihan Musim, Dinkes Sleman Imbau Warga Terapkan Perilaku Hidup Sehat

Sejumlah penyakit biasanya muncul di musim pancaroba.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Yusuf Assidiq
Hujan  (ilustrasi).
Foto: dok. Republika
Hujan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sleman, DIY, Cahya Purnama, mengimbau masyakarat untuk mewaspadai peralihan musim yang mulai terjadi belakangan hari ini. Ia berpesan agar masyarakat membiasakan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat.

"Masyarakat kita imbau untuk perilaku hidup sehat ditambah dengan makan makanan gizi yang seimbang itu mudah-mudahan dengan masyarakat bisa menjaga kebersihannya lingkungannya mulai dari diri sendiri, keluarga, kita harapkan seluruh kabupaten nanti bisa terhindar dari masalah-masalah pancaroba ini," kata Cahya di Sleman, Senin (20/11/2023).

Ia mengatakan dalam kondisi udara yang hangat, bakteri virus akan mudah berkembang. Selain itu lingkungan yang tidak begitu bersih akibat persoalan sampah yang terjadi belakangan ini juga perlu diwaspadai menimbulkan berbagai penyakit.

"Ini kita juga harus hati-hati di situ banyak sekali faktor-faktor yang bisa menularkan penyakit," katanya.

Penyakit yang biasanya muncul di musim pancaroba yakni mulai dari batuk, pilek, demam berdarah, hingga leptospirosis. "Karena ini pasti musim pancaroba ini yang paling pertama muncul ini adalah penyakit batuk, pilek kemudian nanti baru penyakit-penyakit yang bersumber faktor yang lain, nyamuk misalnya. Nanti mulai musim hujan kita harus hati-hati dengan demam berdarah, leptospirosis, dan sebagainya," ungkapnya.

Ia memastikan sampai saat ini tidak ada jumlah peningkatan pasien di Sleman untuk penyakit demam berdarah dan leptospirosis. Namun peningkatan cukup tinggi terjadi pada penyakit batuk pilek.

"Kalau batuk pilek naik, ya agak tinggi. Bulan-bulan kemarin agak tinggi kalau untuk batuk pilek. Ini memang penyakit terbanyak di layanan di puskesmas atau difaskes pertama dan itu biasanya karena hygene sanitasi tadi saja yang satu tertular akhirnya satu sekolahan kena semua. Karena dia satu ruangan," kata Cahya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement