Kamis 23 Nov 2023 14:48 WIB

Pangsa Pasar Industri Logistik Membesar, Pos Indonesia Bersiap Jadi Pemain Utama

Menurut Pesti, Pos Indonesia telah memiliki modal yang sangat bagus.

Pos Indonesia menggelar acara Customer Gathering Logistic Day di Hotel Royal Ambarukmo, Yogyakarta, Kamis (23/11/2023).
Foto: Republika/Fernan Rahadi
Pos Indonesia menggelar acara Customer Gathering Logistic Day di Hotel Royal Ambarukmo, Yogyakarta, Kamis (23/11/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Saat ini, tren pangsa pasar (market share) industri logistik semakin membesar. Berdasarkan Indonesia Economic Forum yang mengutip laporan Ken Research, tren pendapatan pasar logistik Indonesia semakin meningkat hingga 2024. Pada 2020, pendapatan logistik Indonesia 220,9 miliar dolar AS dan diperkirakan akan mencapai 300,3 miliar dolar AS pada 2024.

Melihat tren tersebut, Pos Indonesia sebagai BUMN yang bergerak dalam bidang jasa kurir dan logistik tengah mempersiapkan diri menjadi pemain utama. "Tantangannya saat ini adalah bagaimana meningkatkan daya saing baik dari sisi orientasi bisnis, proses, teknologi, orang-orangnya, organisasi, hingga budaya kerjanya," kata Direktur Business Development & Portfolio Management PT Pos Indonesia, Prasabri Pesti, seusai acara Customer Gathering Logistic Day di Hotel Royal Ambarukmo, Yogyakarta, Kamis (23/11/2023).

Menurut Pesti, Pos Indonesia telah memiliki modal yang sangat bagus di antaranya 4.800 kantor di sebanyak 80 persen kecamatan di seluruh Indonesia dan 27 ribu agen di seluruh Indonesia. Menurut dia, aset yang ada saat ini harus dioptimalkan agar menjadi daya saing.

Ia pun yakin pertumbuhan pendapatan tahun depan akan kembali sama dengan tahun 2023 lalu yang mana persentasenya mencapai dua digit.

"(Tahun depan) kami targetkan (pertumbuhan) di atas 15 persen," katanya.

Pesti mengatakan, Pos Indonesia berkomitmen mengakselerasi industri kurir dan logistik di semua kawasan Indonesia. Pos Indonesia juga mendorong agar biaya logistik di Indonesia bisa ditekan. 

Untuk menjangkau seluruh wilayah, Pos Indonesia membagi wilayah kerja menjadi enam daerah atau regional. Pembagian regional tersebut mencakup seluruh provinsi yang ada di Indonesia, dengan daya dukung 42 kantor cabang utama, 168 kantor cabang, dan 4.308 kantor cabang pembantu.

"Pos Indonesia terus bertransformasi menjadi perusahaan besar, yang bergerak pada bidang kurir, logistik, finansial, dan properti," kata dia.

Pos Indonesia, kata dia, memiliki tiga lini usaha, yaitu pos logistik, pos finansial, dan pos properti. Pos Indonesia memiliki ratusan gudang atau storage yang tersebar di seluruh Indonesia. Storage ini dapat dimanfaatkan untuk management fulfillment produk pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Pos Indonesia berpengalaman melakukan kegiatan kurir dan logistik selama ratusan tahun mulai dari kiriman ritel, kiriman korporasi, penggarapan proyek  pemerintah baik distribusi kiriman pemilu, distribusi bansos beras, distribusi set top box (STB), penyaluran BLT, pengiriman logistik KPU untuk pemilu, penyalur bantuan subsidi upah dan penugasan pemerintah yang lainnya.

"Belum lama ini, kami juga sukses melaksanakan penugasan dari MPR RI untuk mengirimkan buku, ada ratusan ribu eksemplar yang dikirim ke seluruh Indonesia. Kami juga mendistribusikan surat tercatat pengadilan yang merupakan kerja sama dengan Mahkamah Agung. Volumenya sangat tinggi. Alhamdulillah kami dipercaya untuk mengirim kan surat pengadilan ini oleh MA," kata dia. 

Pos Indonesia sebagai bagian dari organisasi pos dunia United Postal Union (UPU) dengan layanan atau servis kiriman Pos Internasional ke-228 negara. Sehingga Pos Indonesia mampu berkolaborasi dengan semua pihak untuk melakukan distribusi semua kiriman internasional. 

 

Menurut Pesti, Pos Indonesia saat ini telah menjadi solusi bagi 1 juta pelaku usaha mikro kecil dan menengah, 5.000 koperasi besar hingga sedang, serta sekitar 1 juta aplikasi PosAja!. PosAja! adalah aplikasi mobile yang dapat digunakan oleh siapa pun untuk melakukan pengiriman barang atau paket dari manapun, tanpa harus ke Kantor Pos atau outlet

Acara Customer Gathering Logistic Day yang digelar kali kesembilan ini untuk memperkenalkan transformasi Pos Indonesia. Hadir pada kesempatan tersebut, hadir secara online Direktur Utama Pos Indonesia Faizal R Djoemadi dan Wamen Komunikasi dan Informatika RI Nezar Patria. Kemudian hadir langsung Direktur Bisnis Kurir dan Logistik Pos Indonesia Tonggo Marbun, Direktur Business Development & Portfolio Management PT Pos Indonesia Prasabri Pesti, Direktur Pos Ditjen PPI Kementerian Komunikasi dan Informatika RI Gunawan Hutagalung, dan Senior Vice President Enterprise Business Pos Indonesia Arifin Muchlis.

Acara Customer Gathering dihadiri para pemangku kepentingan dari pemerintahan, BUMN, dan stakeholder lainnya. Pos Indonesia juga memberikan apresiasi kepada pelanggan setia sebagai penghargaan atas kerja sama yang telah terjalin selama ini. 

Direktur Utama Pos Indonesia Faizal R Djoemadi mengatakan, kegiatan customer gathering di Yogyakarta digelar sebagai upaya Pos Indonesia mendekatkan diri kepada stakeholder. Kesempatan tersebut digunakan Pos Indonesia menyampaikan transformasi bisnis kurir dan logistik. 

"Transformasi yang kami lakukan sejalan dengan upaya pemerintah menekan ongkos logistik dari 23 persen menjadi 15 persen agar lebih efisien. Pemerintah fokus membangun infrastruktur dan kami Pos Indonesia terus menggenjot logistik service melalui berbagai inovasi dan transformasi," katanya. 

Direktur Pos Ditjen PPI Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI Gunawan Hutagalung mengatakan sebagai regulator pemerintah mendorong industri logistik Tanah Air terus berkembang. Layanan Pos terus diperkuat seiring berkembangnya potensi sektor ini. Sektor transportasi dan pergudangan naik dari 3,24 persen pada 2021 menjadi 19,87 persen pada 2022 lalu. 

"Saat ini, sektor transportasi dan pergudangan menjadi kontributor pertumbuhan ekonomi nasional dengan sub sektornya yang pulih dan tumbuh tinggi. Subsektor pos dan kurir sendiri memberikan kontribusi menjanjikan dilihat dari share terhadap sektor transportasi dan pergudangan," kata dia. 

Dia berharap, Pos Indonesia sebagai BUMN yang bergerak di bidang jasa kurir dan logistik mampu menjadi kurir and logistic solutions bagi masyarakat, kementerian, lembaga, departemen, dan pemerintahan daerah. Masyarakat diminta menggunakan berbagai layanan pos di Indonesia.

Senior Vice President Enterprise Business Pos Indonesia Arifin Muchlis mengatakan, saat ini Pos Indonesia terus memperkuat logistic services. Di antaranya dipercaya menjadi salah satu penyedia layanan kurir dan logistik yang direkomendasikan untuk pendistribusian logistik KPU. Pos Indonesia juga dipercaya oleh pemerintah untuk mendistribusikan bantuan sosial pangan. 

"Kami mempunyai lebih dari 4.500 kantor cabang. Inilah yang kami andalkan untuk mendistribusikan kiriman barang ke seluruh Indonesia. Kami terus bertransformasi menjadi BUMN logistik dan berkomitmen terus meningkatkan infrastruktur, sarana dan perasaan," katanya. 

Pos Indonesia juga telah bekerja sama dengan percetakan untuk mengirimkan bahan ajar UT ke seluruh Indonesia. Pos Indonesia akan terus meningkatkan kerja sama dengan percetakan lainnya untuk menyukseskan proses belajar mengajar UT. 

"Kami juga kerja sama dengan UT untuk pembayaran SPP melalui PosPay. Ini yang terus kami kembangkan, agar pembayaran SPP ini juga berlaku di semua daerah," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement