Jumat 24 Nov 2023 16:09 WIB

Bawaslu akan Telusuri Dugaan Mobilisasi Camat dan Lurah di Boyolali

Widodo mengatakan masih akan mencari waktu yang tepat untuk melakukan penelusuran.

Rep: Muhammad Noor Alfian Choir/ Red: Fernan Rahadi
Logo Bawaslu RI. Bawaslu sedang menyelidiki dugaan pelanggaran kampanye oleh salah satu partai politik.
Foto: Dok Republika
Logo Bawaslu RI. Bawaslu sedang menyelidiki dugaan pelanggaran kampanye oleh salah satu partai politik.

REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI -- Bawaslu Boyolali menyatakan akan melakukan penelusuran terkait video viral camat dan lurah di Boyolali yang diduga dimobilisasi untuk memenangkan salah satu capres tertentu pada Pemilu 2024 mendatang. 

Kabar tersebut mencuat dari akun @PartaiSocmed di X atau Twitter yang mengunggah video pada Kamis (23/11/2023) kemarin. Dalam unggahan video tersebut juga disematkan siapa saja sosok dalam video, yaitu Fahrudin Camat Simo, Maryanto Kades Teter, Suyudi Sekcam Simo, Eko Budianto Kades Kedung Lengkong, Waliyatman Kepala UPTD Dikas LS Kecamatan Simo, hingga politikus senior PDIP Seno Kusumoharjo. 

Baca Juga

"Ini bukti yang tidak terbantahkan lagi bahwa politikus senior PDIP Seno Kusumoharjo alias Seno Gedhe sedang memobilisasi camat dan lurah Boyolali untuk dukung Ganjar. Nama-nama yang ada dalam video akan kami sebutkan pada postingan setelah ini. Ayo @bawaslu_RI mau tunggu apa lagi?" tulis caption unggahan tersebut. 

Dalam video tersebut juga sempat terekam percakapan yang terjadi. Di mana dalam percakapan tersebut terdapat permintaan untuk memilih salah satu capres yang berkontestasi di Pemilu 2024 mendatang.

"Pilpres ora nganggo dinyang yo (tidak pakai tawar menawar ya), pilpres pokoknya pak Ganjar. Ora ono Gibran dadi wakili Prabowo wae ora urusan pokok e milih e pak Ganjar Karo Mbah Mahfud rasah nganggo molak malik ora rasah nganggo ragu (Gibran jadi wakilnya Pranowo saja, tidak ada urusan pokoke ya memilih pak Ganjar sama Mahfud, tidak usah berbolak balik, tidak usah pakai ragu," ujar suara di video tersebut.

Menanggapi hal tersebut, Bawaslu Boyolali mengaku akan melakukan penelusuran terkait dugaan mobilisasi camat dan kades tersebut. "Kami akan lakukan penelusuran Mas," kata Ketua Bawaslu Boyolali, Widodo ketika dihubungi Republika.co.id melalui pesan singkat, Jumat (24/11/2023). 

Kendati demikian, Widodo mengatakan masih akan mencari waktu yang tepat. Pasalnya kini dirinya masih berada di Jakarta untuk rakornas Konsolidasi Nasional dan Apel Siaga Pengawasan Kesiapan Pengawasan Kampanye Bawaslu Se Indonesia hingga hari Senin mendatang. 

"Tapi masih cari waktu dulu, karena kami baru bertugas di Jakarta, Di Monas hari ini sampai Senin (27/11/2023-Red)," ujarnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement