Rabu 05 Nov 2025 19:05 WIB

Kasus Pembunuhan di Gamping: Dua Pisau Disita, Korban Alami Luka Sayatan di Leher

Korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia dengan luka sayatan di leher.

Rep: Wulan Intandari/ Red: Karta Raharja Ucu
Kapolsek Gamping, AKP Bowo Susilo saat dijumpai di lokasi kejadian di Dusun Mejing Wetan, Kalurahan Ambarketawang, Kapanewon Gamping, Sleman, Selasa (4/11/2025).
Foto: Wulan Intandari/ Republika
Kapolsek Gamping, AKP Bowo Susilo saat dijumpai di lokasi kejadian di Dusun Mejing Wetan, Kalurahan Ambarketawang, Kapanewon Gamping, Sleman, Selasa (4/11/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN - Warga Dusun Mejing Wetan, Kalurahan Ambarketawang, Kapanewon Gamping, Sleman, dikejutkan penemuan seorang wanita yang tewas bersimbah darah di dalam rumah kontrakannya, Selasa (4/11/2025) pagi. Korban diketahui berinisial RI (39) dan diduga kuat menjadi korban pembunuhan.

Kapolsek Gamping, AKP Bowo Susilo, membenarkan kejadian tersebut. Ia mengatakan pihaknya bersama Unit Inafis Polresta Sleman, Polda DIY, serta tim DVI Polda DIY telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengungkap penyebab kematian korban.

Bowo mengatakan korban ditemukan pertama kali oleh pembantu rumah tangga yang baru saja kembali ke rumah setelah mengantar anak korban ke sekolah. Korban ditemukan dalam posisi terlentang di kamar tidurnya, tepat di samping tempat tidur, dengan kondisi luka sayat yang cukup dalam di bagian leher.

"Korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia dengan luka sayatan di leher," katanya kepada wartawan di lokasi kejadian, Selasa (4/11/2025).

"Pertama kali ditemukan oleh pembantu rumah tangga (yang baru saja kembali ke rumah setelah mengantar anak korban ke sekolah -red)," ujarnya.

Dari keterangan saksi, peristiwa tragis itu terjadi dalam rentang waktu yang sangat singkat yaitu hanya sekitar 30 menit setelah korban terakhir kali terlihat hidup. "Jam 6.15 korban itu masih membersihkan anaknya yang akan berangkat ke sekolah. Setelah itu anaknya diantar sama pembantu rumah tangga ke sekolah," ucap Bowo.

Sekitar pukul 07.15 WIB, saat sang pembantu kembali ke rumah dan mendapati situasi tidak seperti biasanya. Pintu rumah yang biasanya selalu terbuka, namun kali ini pintu depan dalam keadaan tertutup, setelahnya nahas, ia menemui banyak ceceran darah di sekitar dapur. Kecurigaan itu membuat saksi memeriksa kamar korban, dan di sanalah ia menemukan korban sudah tak bernyawa. 

"Curiga ada ceceran darah di sekitar dapur itu," ungkap Bowo.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Republika DIY Jateng & Jatim (@republikajogja)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement