REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- UPT Perpustakaan Universitas Brawijaya (UB) baru saja meluncurkan program layanan E-KTM, Koleksi Digital Perpustakaan, Knowledge Garden Journal, dan Scholar's Lounge. Kegiatan peluncuran ini dilaksanakan di UB, Kota Malang.
Rektor UB, Prof Widodo mengatakan, layanan E-KTM memberikan kemudahan bagi mahasiswa dengan kemampuan akses digital untuk Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) guna menggantikan sistem konvensional. Hal ini tidak hanya memudahkan proses administrasi, tetapi juga mempercepat layanan di berbagai area kampus.
Menurut dia, selama ini untuk mencetak KTM membutuhkan proses yang lama. Dengan adanya E-KTM ini, maka harapannya ketika mahasiswa diterima di UB dapat langsung memanfaatkan semua layanan di UB.
"Yang kedua adalah sekarang ini kan sudah era digital, bank saja kartu ATM-nya sudah menggunakan kartu digital. Nah kita UB masuk juga ke sistem digital,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Akademik UB, Prof Imam Santoso mengatakan, E-KTM dapat digunakan oleh mahasiswa UB untuk mengakses semua layanan di UB. Itu artinya mahasiswa tidak perlu lagi melakukan legalisasi ijazah dengan adanya digitalisasi.
Launching ditandai dengan penggunaan E-KTM oleh rektor UB pada barcode reader dan pengguntingan pita yang dilakukan oleh rektor bersama warek.
Selanjutnya, rektor beserta para pejabat UB lainnya meninjau penggunaan E-KTM oleh mahasiswa yang saat itu sedang berkunjung ke Perpustakaan UB. Kepala Perpustakaan UB kemudian mengajak rektor melihat koleksi digital Perpustakaan UB yang berada di Ruang Multimedia.
Koleksi digital perpustakaan merupakan langkah progresif dalam mengadaptasi perpustakaan tradisional ke era digital. Dengan akses daring ke koleksi terkini dan terkemuka, mahasiswa dan dosen dapat mengeksplorasi sumber daya pendidikan tanpa batas, mendukung penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan.
Koleksi digital ini berisi e-book yang merupakan hasil alih media dari koleksi cetak yang selama ini paling banyak diminati oleh mahasiswa. Adapun koleksi digital ini dapat diakses pada komputer khusus di mana para pengunjung hanya mampu membaca saja.
Sehingga, mereka tidak dapat menyalin file-nya guna melindungi hak cipta dari para penulis buku-buku tersebut. Sementara itu, Knowledge Garden Journal adalah jurnal yang diterbitkan oleh UPT Perpustakaan UB.
Dengan memfasilitasi kolaborasi lintas-disiplin, jurnal ini bertujuan untuk merangsang pertukaran ide dan pemikiran kritis. Terakhir, rektor UB meninjau Scholar's Lounge yang menjadi pusat kegiatan akademis dan diskusi di UPT Perpustakaan yaitu Pendampingan dan Klinik Jurnal.
Hadirkan fasilitas yang modern dan mendukung untuk proses pembelajaran, Scholar's Lounge dirancang untuk mendorong pertemuan informal dan pertukaran ide di antara pustakawan dan mahasiswa UB.