Jumat 01 Dec 2023 14:58 WIB

UMM Press Terima Penghargaan dari Pemprov Jatim

Dalam setahun, UMM Press menerbitkan lebih dari 70 judul buku secara konsisten.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Fernan Rahadi
Potret gedung kuliah di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Universitas yang dikenal dengan sebutan Kampus Putih ini baru saja mendapatkan predikat sebagai kampus swasta terbaik keenam se-Asia Tenggara menurut data yang dikeluarkan oleh AppliedHE.
Foto: Humas UMM
Potret gedung kuliah di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Universitas yang dikenal dengan sebutan Kampus Putih ini baru saja mendapatkan predikat sebagai kampus swasta terbaik keenam se-Asia Tenggara menurut data yang dikeluarkan oleh AppliedHE.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- UPT Penerbitan Buku UMM Press meraih penghargaan sebagai penerbitan buku paling aktif yang berikan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disperpusip) Provinsi Jawa Timur. Penghargaan tersebut sebagai bentuk apresiasi bagi penerbit yang tertib menyerahkan Karya Cetak dan Karya Rekam (KCKR) Jatim Tahun 2023. 

Direktur UMM Press Novin Farid Setyo Wibowo mengaku sangat gembira atas penghargaan yang merek raih. Penghargaan tersebut juga tidak luput dari hasil kerja keras para tim serta hasil inovasi-inovasi yang telah dibuat. "Mulai dari melakukan desain layout yang lebih modern dan melakukan penerbitan tidak hanya dengan buku fisik, tapi juga buku digital (e-book)," katanya.

UMM Press berdiri sejak 1990. Oleh karena itu, UMM Press dinilai mampu bertahan di tengah situasi di mana buku saat ini minatnya semakin menurun. Setidaknya dalam setahun, pihaknya menerbitkan lebih dari 70 judul buku secara konsisten.

Novin mengungkapkan, pihaknya tidak hanya menerbitkan buku-buku pendamping kuliah dan buku ajar kuliah. Namun, juga sederet buku novel, puisi, serta cerpen hasil karya mahasiswa dan dosen yang menarik. Langkah itu sebagai upaya untuk membangun dan mendorong kreativitas sivitas akademika yang memiliki potensi dan bakat di kepenulisan. 

Pihaknya memang selalu membuka kesempatan selebar-lebarnya bagi yang ingin menerbitkan karya tulisannya. Ini juga menjadi wadah bagi mahasiswa yang ingin karyanya terpublikasi secara luas, baik itu cerpen, novel fiksi, puisi, dan lain sebagainya.

"Tentu harus melewati seleksi untuk menentukan karya tersebut layak atau tidak. Karya yang kami terbitkan juga bukan hanya mereka yang terafiliasi dengan UMM saja, tapi juga penulis-penulis di luar UMM,” katanya dalam pesan resmi yang diterima Republika.co.id. 

Dosen Ilmu Komunikasi (Ikom) UMM tersebut juga berpesan kepada anak-anak muda untuk tidak bosan-bosan dalam membaca buku, mengingat bahwa buku merupakan salah satu sumber ilmu. Begitu pun dengan menulis sebagai sarana menyalurkan kreativitas. Ia berharap UMM Press mampu maju dan kian mendunia di aspek publikasi buku-buku ilmiah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement