Jumat 08 Dec 2023 16:33 WIB

Gibran Tawarkan Solusi Tekan Pengangguran Lulusan SMK

Gibran menyebut, dirinya sebagai Wali Kota Solo sudah menerapkan kebijakan tersebut.

Rep: Febryan A/ Red: Fernan Rahadi
Gibran hadiri rapat konsolidasi partai Golkar se-Jawa Tengah di hotel Grand Mercure, Sukoharjo, Selasa (5/12/2023).
Foto: Republiika/Alfian choir
Gibran hadiri rapat konsolidasi partai Golkar se-Jawa Tengah di hotel Grand Mercure, Sukoharjo, Selasa (5/12/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, menyoroti permasalahan tingginya jumlah pengangguran lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK). Dia mengaku sudah punya rencana kebijakan untuk mengatasi persoalan tersebut.

Gibran menyebut, apabila terpilih menjadi wakil presiden, dirinya akan membuat kebijakan yang memastikan SMK dan pelaku industri berkolaborasi. Dengan begitu, pihak SMK bisa menyiapkan lulusannya sesuai dengan kebutuhan pelaku industri.

"Jadi, dari SMK dan kebutuhan industrinya bisa sama-sama match," kata Gibran dikutip dari keterangan tertulisnya, Jumat (8/12/2023).

Gibran menyebut, dirinya sebagai Wali Kota Solo sudah menerapkan kebijakan tersebut. Sejumlah SMK di Solo kini bekerja sama dengan para donatur dari dunia industri. SMK yang fokus pada dunia programming mendapatkan bantuan berupa pembaharuan komputer.

SMK yang fokus pada tata boga mendapatkan alat-alat masak baru. Dengan begitu, siswa lulusan dari sejumlah SMK tersebut punya keahlian yang dibutuhkan sektor industri sehingga bisa langsung bekerja setelah lulus.

"Jadi ketika lulus SMK, dia langsung diserap industri. Jadi tidak perlu lagi kursus setelah lulus karena yang dipelajari di SMK tidak up to date," kata putra sulung Presiden Jokowi itu.

Gibran mengatakan, kebijakan yang diterapkan di Solo itu akan diterapkan pula di seluruh Indonesia apabila dirinya menjadi wakil presiden. Kebijakan kolaborasi SMK dan pelaku industri itu akan dilaksanakan secara bertahap.

"Kita akan kerja samakan dengan swasta karena kebutuhan industri yang mengerti yang pelaku industri itu sendiri. Gurunya kita upgrade, alat-alatnya kita upgrade. Jangan sampai ada ketimpangan antara SMK dan industri," kata cawapres pendamping Prabowo Subianto itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement