REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Kabupaten Bantul akan memperbanyak sosialisasi mengenai bahayanya jalur alternatif Cinomati Pleret – Dlingo. Salah satu upaya yang dilakukan yakni dengan memberi keterangan jalur rawan kecelakaan di Google Maps.
Kepala Diskominfo Bobot Ariffi' Aidin menjelaskan bahwa pihaknya akan berupaya memberikan catatan dalam rute jalur tersebut di Google Maps.
"Yang bisa kita lakukan semacam pemberian catatan bahwa jalur tersebut rawan kecelakaan, tapi tampil atau tidaknya di Maps kembali lagi ke Google," ujar Bobot.
Menurutnya, langkah tersebut bisa jadi tidak efektif karena catatan semacam itu mungkin akan tidak muncul apabila tidak banyak pengguna jalan yang melaporkan ke Google Maps.
Untuk itu, pihaknya akan berupaya lebih banyak melakukan sosialisasi mengenai jalur yang rawan tersebut. Sedangkan pihak lainnya, akan bekerja sesuai tupoksinya, seperti Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul dan Polres Bantul yang akan langsung melakukan pengamanan di lokasi tersebut. Terlebih di musim libur Natal dan Tahun Baru.
Sebelumnya Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul Singgih Riyadi mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan survei mengenai rambu-rambu peringatan kecelakaan di jalur tersebut, dan rambu-rambunya dinilai sudah cukup.
Akan tetapi, untuk mengantisipasi banyaknya wisatawan dari luar daerah yang melekat jalan tersebut, pihaknya juga akan menempatkan personil untuk memberi peringatan kepada pengemudi. Apalagi jalur tersebut tidak bisa dilalui kendaraan besar beroda enam seperti bus.
"Di event tertentu, seperti pada saat Nataru kita tempatkan personil di sana, ada peringatan kalau jalan membahayakan," katanya.
Sementara itu, Polres Bantul secara tegas melarang kendaraan berkapasitas besar melintas jalur alternatif Cinomati Pleret – Dlingo pasca insiden minibus maut yang mengakibatkan 1 penumpangnya tewas.