Kamis 21 Dec 2023 14:41 WIB

Jelang Nataru, Pertamina Jatimbalinus Pertebal Stok hingga 15 Persen

Dwi mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan pembelian secara berlebih.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Fernan Rahadi
Logo Pertamina
Foto: Pertamina.com
Logo Pertamina

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Executive GM Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Dwi Puja Ariestya, memastikan stok BBM dan LPG dalam keadaan aman menjelang momen perayaan natal dan tahun baru 2024. Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus bahkan telah melakukan penebalan stok antara 5 hingga 15 persen di tempat penyimpanan yang tersebar di seluruh Jatimbalinus.

"Tentunya dengan tetap selektif memperhatikan peningkatan konsumsi harian," kata Dwi, Kamis (21/12/2023).

Dwi pun mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan pembelian secara berlebih, karena bahan bakar ia pastikan selalu tersedia. Dwi menjabarkan, berdasarkan kajian yang dilakukan, konsumsi BBM jenis Gasoline (bensin) pada libur Nataru diperkirakan bakal meningkat 2,6 persen dari rerata konsumsi normal harian yang sebesar 18.859 kilo liter.

Sementara untuk konsumsi BBM jenis Gasoil (diesel) diprediksi menurun sebesar 8,1 persen dari rerata normal harian yang sebesar 8.865 kilo liter. "Penurunan biasanya terjadi karena pemerintah memberlakukan pembatasan pada kendaraan-kendaraan besar," ujarnya.

Kemudian, untuk konsumsi BBM khusus KAI di wilayah Jatimbalinus, diprediksi naik sebesar 9 persen dari rerata normal harian yang sebesar 137 kilo liter. Sedangkan untuk konsumsi BBM angkutan laut juga diprediksi naik sebesar 11 persen dari rerata normal harian di angka 814 kilo liter.

"Konsumsi Avtur untuk penerbangan juga naik sebesar 13,1 persen dari rerata normal harian sebesar 2.869 kilo liter seiring dengan frekuensi penerbangan yang meningkat," ucapnya.

Dwi juga memperkirakan bakal terjadinya kenaikan konsumsi LPG sebesar 1,4 persen dari konsumsi normal harian yang mencapai 5.957 Metrik Ton. Rinciannya, konsumsi LPG 3 kilogram diprediksi naik sebesar 0,7 persen dari konsumsi normal 5.774 Metrik Ton, dan LPG Non Subsidi naik 24 persen dari konsumsi normal harian 182 Metrik Ton.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement