Jumat 22 Dec 2023 14:05 WIB

MUI Imbau Masyarakat Waspada Covid-19 Selama Libur Nataru

Masyarakat diharapkan benar-benar menjaga protokol kesehatan (prokes) selama liburan.

Rep: Mabruroh/ Red: Fernan Rahadi
Covid-19 (ilustrasi)
Foto: Dok. Freepik
Covid-19 (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Libur Natal dan Tahun baru 2024 telah dimulai. Sejumlah kendaraan mulai mengalami lonjakan di exit Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) pada H-3 Natal ini.

Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas, mengimbau masyarakat untuk selalu waspada selama libur Nataru. Imbauan ini sejalan dengan mulai merebaknya kembali kasus Covid-19 di Indonesia.

Baca Juga

"Jika menurut pemerintah dan para ahli, kasus Covid-19 di tanah air meningkat maka kita warga masyarakat tentu harus waspada dengan melakukan hal-hal yang sudah terbiasa kita lakukan dalam masa Covid-19 sebelumnya yaitu sering-sering membasuh tangan, memakai masker dan juga menjaga jarak," kata Buya Anwar dalam keterangan tertulisnya kepada Republika, Jumat (22/12/2023).

Berbarengan dengan Libur Natal dan tahun baru ini, buya berharap tidak ada peningkatan kasus Covid-19. Karenanya, dia menekankan agar masyarakat benar-benar menjaga protokol kesehatan (prokes) selama liburan.

“Apalagi dalam menghadapi libur natal dan tahun baru, di mana akan banyak orang berkumpul-kumpul dan mengikuti acara keramaian. Hal ini (prokes) perlu kita perhatikan karena melakukan hal demikian merupakan hal yang baik dan terbaik tidak hanya untuk diri kita saja tapi juga bagi orang lain,” terang Buya.

Di Jakarta saja, kasus Covid-19 sudah mencapai 613 kasus aktif, dengan sebagian besar memilih isolasi mandiri. sedangkan setengahnya, menjalani rawat inap di rumah sakit.

Untuk itu, Buya juga berharap agar Pemerintah dan para ahli supaya bisa memberikan penjelasan dan tuntunan yang sejelas-jelasnya kepada masyarakat. Tujuannya agar warga masyarakat yang akan memasuki libur natal dan tahun baru dapat menjalaninya dengan tenang, karena mereka sudah punya pegangan dan pedoman.

"Agar hal-hal yang tidak kita inginkan jangan sampai terjadi, sebab dalam mengharungi hidup dan kehidupan ini kita lebih baik mendahulukan tindakan yang akan menjauhkan kita dari kemafsadatan daripada mengambil kemaslahatan yang ada pada kegiatan kita tersebut," kata Buya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement