Jumat 22 Dec 2023 14:51 WIB

Pj Gubernur Jateng Klarifikasi Beredarnya Penjemputan Prabowo

Dalam foto yang beredar sempat disebutkan Nana mengikuti kampanye Prabowo.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Fernan Rahadi
 Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana, saat peringatan Hari Anti Korupsi se-Dunia tingkat Provinsi Jateng.
Foto: Dokumen
Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana, saat peringatan Hari Anti Korupsi se-Dunia tingkat Provinsi Jateng.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG — Penjabat (PJ) Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana mengklarifikasi beredarnya foto yang merekam aktivitasnya saat bersama dengan Menteri Pertahanan (Menhan), Prabowo Subianto.

Pasalnya, foto tersebut menjadi pebincangan di berbagai media sosial dan banyak menuai tanggapan dari warganet.

Dalam penjelasannya, Nana Sudjana menyampaikan, itu memang kejadian yang sudah dua pekan berlalu dan lokasinya memang di Semarang, tepatnya di Lanumad Ahmad Yani, Semarang.

"Memang saya menjemput pak Prabowo Subianto, namun dalam kapasitas sebagai Menhan (menteri pertahanan-Red)," ungkapnya, saat dikonfimasi awak media, usai menjadi Pembina upacara Apel Siaga Operasi Lilin Candi 2023, di lapangan Pancasila, Simpanglima, Kota Semarang, Jumat (22/12).

Bagi kepala daerah, ini merupakan kegiatan protokoler yang rutin dilakukan untuk menjemput para menteri, kepala lembaga apalagi pejabat tinggi negara, seperti Presiden maupun Wakil Presiden.

Nana menegaskan, dalam hal ini dirinya hanya sebatas menjemput. Ia juga tidak pernah melakukan ataupun mengikuti kegiatan-kegiatan lanjutan Menhan selain hanya melakukan penjemputan.

Memang dalam foto yang beredar sempat disebutkan jika dirinya mengikuti kampanye Prabowo Subianto, bahkan hingga mengenakan baju (seragam) yang sama dan sebagainya.

Tetapi Nana menegaskan jika baju yang dikenakan waktu itu warna abu-abu dan bukan warna biru dan hanya sebatas itu. "Jadi penjemputan ini biasa kami lakukan kepada seluruh menteri, kepala lembaga dan para pejabat tinggi negara," katanya.

Kemudian selaku pejabat seperti Pj gubernur, wali kota dan bupati telah ditegaskan, sesuai aturan dan arahan presiden harus netral. Tidak melaksanakan atau terlibat dalam berbagai kegiatan  politik praktis.

Jadi terkait beredarnya foto tersebut dan komentarnya, Nana menilai terlalu dipolitisir. "Kalau di foto itu, seolah-olah kami ikut kampanye, padahal di situ juga ada forkopimda Jawa Tengah yang lain,” jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement