SURABAYA -- Putri Presiden keempat RI, Abdurrahman Wahid (Gusdur), Yenny Wahid berpesan kepada santriwan dan santriwati untuk menggunakan hak pilihnya pada Pilpres 2024. Pesan tersebut disampaikan pada acara "Koloseum Santri" yang digelar di Casa Vida Venue, Jombang, Jawa Timur.
Yenny pun mengajak para santri yang hadir untuk memilih pemimpin berdasarkam rekam jejak dan bukan 'gimmick' semata. Selain itu, Yenny berharap para santri ikut terlibat dalam menyambut bonus demografi dan mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Yenny mengatakan, untuk mewujudkan Indonesia Emas 2024, penegakan hukum harus dipastikan tegak lurus dan tidak berpihak kepada penguasa. Yenny mengaku tidak ikhlas apabila Indonesia dipimpin tangan-tangan kekuasaan yang akan menggeser sistem hukum di negeri ini, dari yang sebelumnya menjunjung tinggi supremasi hukum, bergeser menjadi negara oligarki.
"Saya tidak ikhlas, jika negeri ini diubah menjadi sistem oligarki," kata Yenny.
Yenny berpendapat, dari ketiga Capres-Cawapres yang berkontestasi, hanya Mahfud MD yang berani menegakkan hukum dan menyikat habis korupsi. Menurutnya, hal itu telah terbukti melalui rekam jejak selama Mahfud memangku jabatan, baik di tingkat eksekutif, yudikatif, maupun legislatif.
Selain itu, kata dia, Mahfud MD juga memiliki basis pendidikan pesantren yang kental dengan nilai-nilai kepesantrenan, termasuk nilai agama, etika, dan moral. Yenny pun meyakini, Mahfud bisa membuat lulusan-lulusan pesantren di Indonesia mampu bersaing dan semakin maju.
Yenny juga berharap, ketika Mahfud MD terpilih, masyarakat, termasuk para santri tetap terus membantu dan mengoreksi jalannya penegakan hukum dalam suatu penyelenggaraan pemerintahan di negara demokrasi. Sebab, kata dia, keberhasilan penegakan hukum juga memerlukan partisipasi aktif masyarakat.