Senin 08 Jan 2024 19:51 WIB

Waktu Tanggap Damkarmat Yogya Lebih Cepat dari Standar Nasional

Akan ditambahkan beberapa pos yang didukung melalui kerja sama lintas sektor.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Fernan Rahadi
Petugas pemadam kebakaran mencoba memadamkan api (ilustrasi)
Foto: Antara/Muhammad Iqbal
Petugas pemadam kebakaran mencoba memadamkan api (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Waktu tanggap Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Kota Yogyakarta mencapai 10 menit 30 detik. Kepala Damkarmat Kota Yogyakarta, Taokhid mengatakan, catatan tersebut telah lebih cepat standar nasional, yakni 15 menit.

Pihaknya juga menargetkan response time atau waktu tanggap akan terus ditingkatkan. Dikatakan Taokhid bahwa hal tersebut didukung dengan upaya pengembangan manajemen penanganan kebakaran dan pelatihan sumber daya manusia.

"Response time dari pusat itu standarnya 15 menit, alhamdulillah dari Damkarmat Kota Yogyakarta sudah bisa mencapai 10,5 menit. Kami punya target bisa mencapai delapan menit dengan beberapa upaya, terutama dalam pengembangan manajemen kebakaran di wilayah," kata Taokhid, Senin (8/1/2024).

Menurut Taokhid, untuk membantu memudahkan proses pemadaman dan evakuasi jika terjadi kebakaran, akan ditambahkan beberapa pos yang didukung melalui kerja sama lintas sektor mengingat wilayah Kota Yogyakarta yang kecil dan banyak jalanan sempit. Termasuk program edukasi dan pencegahan kepada masyarakat.

"Akan dilakukan untuk penambahan pos ya, tentunya dengan kerja sama lintas sektor agar kemudian ketika di perjalanan itu bisa lebih cepat, karena kita tahu Kota Yogya itu wilayahnya kecil dan banyak jalan sempit. Sehingga, ketika di lapangan ini harus kita lakukan sinergi seperti dengan Dinas Perhubungan, Pekerjaan Umum juga perangkat daerah dan unit kerja lainnya," ungkapnya.

Taokhid juga menyampaikan bahwa sepanjang tahun 2023 Damkarmat Kota Yogyakarta telah menangani 148 kasus kebakaran. Sebanyak 79 kasus di antaranya merupakan kejadian kebakaran di dalam kota, sedangkan 69 kasus lainnya ikut membantu penanganan kebakaran yang terjadi di luar Kota Yogya.

"Tahun ini total 148 kasus kebakaran, yang 79 kasus itu terjadi di Kota Yogya karena berbagai sebab. Selain korsleting listrik, penggunaan kompor juga karena ada warga yang membakar sampah. Masyarakat terus kami imbau, ya, agar tidak melakukan hal tersebut, karena selain tindakan tersebut dilarang juga bisa menjadi pemicu kebakaran," ucap Taokhid.

Sementara itu, Penjabat Wali Kota Yogyakarta Singgih Raharjo mengatakan, pihaknya mengapresiasi dari sisi kesiapan sumber daya manusia dan kelengkapan peralatan Damkarmat Kota Yogya yang dinilai sudah baik dan memadai.

"Ini sudah sangat siap ya dari segi kecepatan, ketepatan, keakuratan, keberanian dan kinerja tim sangat baik. Latihannya juga rutin dilakukan untuk meningkatkan kesiapan dan kesiagaan tim Damkarmat, catatan waktu sudah makin bagus dan ada peningkatan," kata Singgih.

Menurut dia, ketugasan Damkarmat tidak hanya bicara reaksi atas kebakaran yang terjadi, tapi juga bagaimana upaya preventif untuk mereduksi terjadinya kebakaran di Kota Yogyakarta. Peran sebagai early warning atau pengingat kepada masyarakat untuk mencegah terjadinya kebakaran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement