Selasa 30 Jan 2024 00:04 WIB

KPU Tulungagung Ungkap Kendala Pengepakan Logistik Pemilu 2024

Pengepakan logistik pemilu ditargetkan tuntas pada 31 Januari 2024.

Rep: Antara/ Red: Irfan Fitrat
Logistik untuk Pemilu 2024 di Gudang Logistik KPU Tulungagung, Jawa Timur, Senin (29/1/2024).
Foto: ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko
Logistik untuk Pemilu 2024 di Gudang Logistik KPU Tulungagung, Jawa Timur, Senin (29/1/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, TULUNGAGUNG — Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, mengungkap adanya kendala dalam pengepakan logistik untuk kebutuhan Pemilu 2024. Salah satu kendalanya disebut faktor cuaca. 

Ketua KPU Kabupaten Tulungagung, Susanah, mengatakan, pengaturan dan pengepakan logistik pemilu ini sudah dimulai sejak 25 Januari lalu dan ditargetkan tuntas 31 Januari mendatang. Hingga Senin (29/1/2024) petang, dilaporkan baru selesai pengepakan logistik untuk delapan dari 19 kecamatan. 

Baca Juga

“Ya mudah-mudahan selesailah karena masih ada sebelas kecamatan tersisa. Padahal, tinggal dua hari lagi (dari target),” kata Susanah, saat memantau pengepakan logistik pemilu di Gudang Logistik KPU Tulungagung.

Menurut Susanah, ada kendala dalam pengepakan logistik pemilu ini. Seperti terkait tempat dan kondisi cuaca hujan. “Kendala kami, selain tempat yang terbatas, faktor cuaca ikut berpengaruh. Sebab, kalau sudah turun hujan, kegiatan pengepakan seketika harus berhenti total,” kata dia.

Susanah menjelaskan, saat kegiatan simulasi sebelumnya yang dilakukan KPU, pengaturan dan pengepakan logistik tiga kecamatan dapat diselesaikan dalam waktu satu hari, dengan menerapkan sistem tiga sif, bergilir untuk masing-masing kecamatan yang ditunjuk KPU.

Namun, dalam realisasinya, untuk pengepakan logistik pemilu satu kecamatan saja bisa membutuhkan waktu hingga seharian, bahkan hingga dini hari baru tuntas.

“Masalah ritme, teknis. Hujan juga menjadi kendala terbesar kita. Sebab, kalau turun hujan, harus berhenti total. Tidak mungkin ada aktivitas karena air sedikit saja jika mengenai logistik surat suara bisa membahayakan (merusak),” kata Susanah.

Selain itu, Susanah mengatakan, ada tantangan ke depan juga terkait tidak tersedianya gudang penyimpanan logistik pemilu di delapan kecamatan. Lima dari delapan kecamatan itu sudah memberi kabar adanya tempat penampungan logistik yang bisa digunakan, tetapi kelaikan dan kapasitasnya masih akan dievaluasi terlebih dulu.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement