REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA — Agenda Festival Gunung Slamet di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, dikabarkan masuk dalam Karisma Event Nusantara (KEN) 2024, yang diluncurkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Diharapkan terpilihnya festival tersebut dalam KEN 2024 dapat meningkatkan daya tarik bagi wisatawan.
Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Dinporapar) Kabupaten Purbalingga, Prayitno, mengatakan, KEN merupakan agenda Kemenparekraf sebagai upaya membangkitkan kegiatan daerah, sekaligus strategi kolaborasi bersama pemerintah daerah dan seluruh pemangku kepentingan pariwisata. “Guna meningkatkan citra, pergerakan kebangkitan sektor pariwisata, serta ekonomi kreatif di Indonesia,” kata dia, Senin (29/1/2024).
Pada KEN 2024 ini, Prayitno menjelaskan, dirangkum 110 agenda unggulan, hasil kurasi dari 252 agenda usulan Dinas Pariwisata Provinsi se-Indonesia. Salah satunya agenda Festival Gunung Slamet, yang diinisiasi Desa Serang, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga.
Setelah serangkaian proses seleksi, mulai dari paparan hingga kurasi, yang dilaksanakan sejak Oktober 2023, menurut Prayitno, Festival Gunung Slamet ditetapkan Kemenparekraf masuk dalam KEN 2024. Hal itu disebut menjadi kebanggaan tersendiri bagi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga.
“Satu hal yang membanggakan, di Jawa Tengah hanya ada empat kabupaten/kota yang masuk dalam KEN 2024, yakni Kabupaten Purbalingga dan Banjarnegara, masing-masing satu kegiatan, Kota Semarang dengan dua kegiatan, serta Kota Solo dengan empat kegiatan,” ujar Prayitno.
Festival Gunung Slamet sudah digelar secara rutin sebanyak enam kali. Dengan masuk agenda KEN 2024, Prayitno mengharapkan Festival Gunung Slamet dapat semakin menjadi daya tarik bagi wisatawan. Dari kunjungan wisatawan ini diharapkan dampak positif bagi perekonomian masyarakat, baik pelaku wisata, UMKM, pengusaha akomodasi wisata, pengusaha kuliner, maupun pelaku jasa pariwisata lainnya.
Kepala Desa Serang, Sugito, menyampaikan terima kasih kepada Pemkab Purbalingga, khususnya Dinporapar, yang telah mendukung Festival Gunung Slamet, sehingga bisa masuk KEN 2024.
“Festival Gunung Slamet VII rencananya akan kami gelar pada bulan Juli 2024 dengan berbagai kegiatan, seperti Gelar Desa Wisata se-Purbalingga, termasuk beragam kearifan lokal, seperti tradisi pengambilan air Gunung Slamet dari mata air Tuk Sikopyah dan pentas seni tradisional maupun pentas musik Kabut Lembut Gunung Slamet,” ujar Sugito.