Kamis 18 Apr 2024 12:02 WIB

Mentan Kaget Petani Jatim Belum Tahu Alokasi Pupuk Bersubsidi Naik Dua Kali Lipat

Dinas Pertanian masih menghitung jumlah alokasi pupuk yang akan didistribusikan.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Fernan Rahadi
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyerahkan bantuan benih dan mesin pertanian senilai Rp 2,7 miliar kepada petani Jatim dalam Apel Siaga yang digelar di Lapangan Kodam V/ Brawijaya, Surabaya, Kamis (18/4/2024).
Foto: Republika/Dadang Kurnia
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyerahkan bantuan benih dan mesin pertanian senilai Rp 2,7 miliar kepada petani Jatim dalam Apel Siaga yang digelar di Lapangan Kodam V/ Brawijaya, Surabaya, Kamis (18/4/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyampaikan kabar terkait kenaikkan alokasi pupuk bersubsidi sebesar 100 persen kepada perwakilan petani Jatim yang menghadiri Apel Siaga Alat dan Mesin Pertanian yang digelar di Lapangan Kodam V/ Brawijaya, Surabaya, Kamis (18/4/2024). Namun, seluruh perwakilan petani yang hadir kompak menjawab belum mengetahui kabar terkait kenaikan alokasi pupuk bersubsidi tersebut.

Amran yang kaget langsung memanggil perwakilan dari petinggi Pupuk Indonesia dan Dinas Pertanian Jatim yang juga menghadiri apel tersebut. Perwakilan Pupuk Indonesia yang hadir mengaku telah menyosialisasikan hingga ke tingkat petani, namun belum merata. 

Adapun Dinas Pertanian Jatim mengaku masih menghitung jumlah alokasi pupuk yang akan didistribusikan ke masing-masing kabupaten/kota. Amran pun dengan tegas meminta agar sosialisasi dan penyaluran pupuk bersubsidi secepatnya dilakukan hingga ke tingkat petani. 

"Tolong kalau bisa hari ini, paling lambat besok, sudah sampai ke tingkat kelompok tani informasinya (kenaikkan alokasi pupuk) dan eksekusinya," kata Amran. 

Amran mengatakan, pihaknya telah mengirimkan surat informasi terkait kenaikan alokasi pupuk bersubsidi tersebut ke daerah-daerah sejak pertengahan Ramadhan. Tujuannya agar informasi baik tersebut bisa cepat sampai hingga ke tingkat petani. Maka dari itu ia sangat kaget ketika mengetahui petani di Jatim belum memperoleh informasi terkait kenaikan alokasi pupuk bersubsidi. 

"Di pertengahan Bulan Puasa kami kirim suratnya. Bahkan di timur Papua itu sudah sampai, sudah sampai ke tingkat petani (informasi kenaikan alokasi pupuk subsidi)" ujarnya.

Amran pun mengingatkan semua pihak agar tidak bermain-main soal pertanian. Pertanian, kata dia, menyangkut pangan sebuah negara. Tanpa pangan, lanjut Amran, keberadaan suatu negara dapat terancam. 

"Bapak ibu sekalian tanpa pangan negara tidak ada. Mati hidupnya suatu negara itu tergantung pangan. Para petani adalah pahlawan pangan kita, kita harus menjaga mereka," ucapnya. 

Seperti diketahui, alokasi pupuk subsidi tahun 2024 mendapat penambahan anggaran senilai Rp28 triliun, sehingga total menjadi Rp54 triliun. Dengan penambahan anggaran tersebut maka alokasi pupuk mencapai 9,5 juta ton, dan telah resmi diputuskan melalui Surat Menteri Keuangan Nomor S-297/MK.02.2024.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement