Selasa 30 Apr 2024 15:29 WIB

Hama Wereng Batang Cokelat Serang Tanaman Padi di Cilacap

Dinpertan Cilacap optimistis produksi padi tidak terdampak serangan hama wereng.

Rep: Antara/ Red: Irfan Fitrat
(ILUSTRASI) Petani menyemprotkan obat hama pada tanaman padi.
Foto: Aloysius Jarot Nugroho/ANTARA
(ILUSTRASI) Petani menyemprotkan obat hama pada tanaman padi.

REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP — Tanaman padi di sejumlah sawah wilayah Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, dilaporkan diserang hama wereng batang cokelat. Meski demikian, Dinas Pertanian (Dinpertan) Kabupaten Cilacap meyakini serangan hama wereng batang cokelat itu tidak berdampak signifikan terhadap produksi padi.

“Area persawahan di Kecamatan Maos dan Kesugihan ada yang terserang hama wereng. Tanaman padi yang terserang hama wereng merupakan pertanaman bulan Februari-Maret,” kata Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinpertan Kabupaten Cilacap Budi Kuspriyatno, Selasa (30/4/2024).

Baca Juga

Menurut Budi, beberapa petani yang tanaman padinya terserang hama wereng terpaksa menanam ulang, sehingga masa panennya akan berlangsung mundur. Sementara petani di Kecamatan Sampang, kata dia, telah melakukan gerakan pengendalian hama, dengan didampingi penyuluh pertanian lapangan (PPL) dan pengamat organisme pengganggu tumbuhan (POPT) setempat.

“Kami optimistis serangan hama wereng tidak berdampak signifikan terhadap produksi padi karena luasan tanaman padi yang terserang tidak banyak dan beberapa di antaranya dapat diselamatkan melalui gerakan pengendalian hama wereng,” kata Budi.

Budi mengatakan, luas tanaman padi di Kabupaten Cilacap yang akan memasuki masa panen pada Mei 2024 diperkirakan masih sekitar 19 ribu hektare. Ia mengatakan, hingga kini rata-rata produktivitas padi di Cilacap sekitar 6,4 ton gabah kering panen per hektare. “Dengan rerata produktivitas padi sebesar itu, insyaallah, masih bisa mencukupi kebutuhan masyarakat Cilacap. Apalagi, kita masih surplus,” kata dia.

Produksi padi di Kabupaten Cilacap pada 2023 tercatat surplus sekitar 300 ribu ton.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement