REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), menyampaikan status siaga darurat bencana hidrometeorologi masih diberlakukan. BPBD Kabupaten Bantul pun mewaspadai potensi terjadinya kondisi cuaca ekstrem saat masa pancaroba atau peralihan musim.
“Siaga bencana masih berlaku karena kami masih tetap waspada bila nanti ada cuaca ekstrem yang tiba-tiba datang pada saat musim peralihan dari hujan ke kemarau,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bantul Antoni Hutagaol, Rabu (8/5/2024).
Antoni mencontohkan kondisi cuaca ekstrem di wilayah Sumatra Selatan, di mana hujan deras dilaporkan mengguyur selama hampir 10 jam dan mengakibatkan bencana banjir.
“Untuk kewaspadaan, sampai saat ini kami dari Pusdalops (Pusat Pengendalian Operasi) memantau situasi cuaca lewat update BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika), sehingga apabila ada peringatan dini, kami teruskan ke masyarakat,” kata Antoni.
Saat masa pancaroba, Antoni mengatakan, ada potensi terjadi cuaca ekstrem seperti hujan deras, yang disertai angin kencang. Kondisi cuaca ekstrem itu dapat memicu terjadinya bencana banjir, longsor, termasuk pohon tumbang.
“Sepertinya sampai dengan bulan Mei ini peralihan ke musim kemarau. Kami juga selalu berkomunikasi antara Pusdalops dengan sektor-sektor Damkarmat (Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan), juga dengan 37 pos banjir dan longsor,” kata Antoni.