REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pemerintah Kota Solo melakukan pemeriksaan kepada hewan ternak di setiap penampungan dan penjualan hewan kurban jelang idul adha tahun ini.
Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Peternakan (Dispangtan) Solo, Eko Nugroho Isbandijarso mengatakan pihaknya sudah menyebar 60 orang di lima kecamatan yang ada di mana pemeriksaan sudah berlangsung sejak pekan lalu.
"Ini kan dalam rangka menyambut idul adha rutin tiap tahun kita selalu mengadakan pemeriksaan pada tempat tempat penampungan atau penjualan hewan kurban," kata Eko setelah memeriksa di tempat penjualan kurban di MTA Mojosongo, Senin (10/6/2024).
Pihaknya mengatakan pemeriksaan tersebut juga untuk mengantisipasi dari sejumlah penyakit pada ternak seperti LSD dan PMK. Oleh sebab itu ia meminta hewan kurban dari luar kota untuk disertai dengan surat kesehatan ternak dari daerah asal. "PMK dan LSD masih kita tetap memperhatikan pengawasan meskipun PMK dan LSD kota Solo sudah tidak ada kasus," katanya.
"Mudah-mudahan banyak teman-teman yang mendatangkan hewan ternak dari luar kemungkinan masih ada PMK dan LSD harapan kami jika masuk ke Solo dilengkapi dengan surat kesehatan hewan dari daerah asal bahwa ternak benar benar sehat," katanya.
Sementara itu, dari hasil pemeriksaan di tempat penjualan hewan kurban di MTA Mojosongo ditemukan sejumlah penyakit pada ternak. Ia meminta agar ternak yang sakit tersebut dipisahkan kandangnya agar tidak menular.
"Dari hasil pemeriksaan ada yang terkena penyakit LSD satu ekor tapi tidak terlalu parah dan sudah diobati, scabies satu ekor kaskado tiga ekor," katanya.
"Hari ini kita periksa di MTA, dari sini sudah kita lakukan pemeriksaan umur sudah memenuhi syarat, jantan semua dan siap digunakan untuk hewan kurban jumlah 56 ekor sapi nanti rencana (totalnya) 103 ekor, masih ada domba 45 ekor dan kambing 25 ekor," katanya.
Sementara itu, pengelola penampungan tersebut Yoyok mugiatno siap memisahkan hewan kurban yang sakit. Ia juga menyiagakan dokter serta rutin melakukan desinfektan kandang agar tidak ada penularan.
"(Isolasi) siap, cukup luas lahan kami. Kami punya dokter yang setiap saat datang ke sini untuk memeriksa emang ada dokter yang kita minta untuk mengawasi kesehatan hewan kami," katanya mengakhiri.