REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA — Pemerintah Daerah (Pemda) DIY terus meningkatkan diversifikasi pangan dalam rangka menjaga keberlanjutan ketahanan pangan, kemandirian pangan, dan kedaulatan pangan. Sekda DIY, Beny Suharsono mengatakan, hal ini dilakukan sebagai upaya untuk mengurangi ketergantungan terhadap salah satu bahan pangan pokok, seperti beras.
Beny menyebut, pihaknya telah melaksanakan Program Lumbung Mataraman guna menjaga ketahanan pangan di DIY. Program ini merupakan lumbung pangan hidup yang berbasis dari rumah tangga, dan dalam pengembangannya diharapkan menjadi lumbung pangan desa yang dapat mendukung ketahanan pangan, kemandirian pangan, dan kedaulatan pangan di wilayah.
"Lumbung Mataraman yang dilaksanakan melalui anggaran Dana Keistimewaan ini untuk menghidupkan kembali tradisi pertanian di Yogyakarta yaitu memanfaatkan lahan pekarangan rumah tangga untuk menyediakan kebutuhan pangan dengan prinsip kemandirian pangan, diversifikasi pangan berbasis sumber pangan lokal, pelestarian sumber daya genetik pangan, dan kebun bibit," kata Beny dalam Gelar Potensi Pertanian Kota Yogyakarta 2024 di Balai Kota Yogyakarta, Rabu (12/6/2024).
Dikatakan Beny, saat ini tanaman biofarmaka menjadi salah satu komoditas pertanian yang menjadi perhatian khusus Kementerian Pertanian. Untuk itu, Pemda DIY juga terus mendorong budidaya tanaman obat berkhasiat yang merupakan bagian dari kekayaan plasma nutfah di Indonesia.
"Edukasi dan sosialisasi terus dilakukan untuk meningkatkan wawasan masyarakat terhadap khasiat dan penggunaan tanaman obat. Kami juga memberikan pelatihan dan pendampingan mulai dari pengolahan dan pemasaran produk agar memiliki nilai tambah dan mampu berdaya saing," ucap Beny.
Melalui Gelar Potensi Pertanian Tahun 2024 tersebut, diharapkan dapat menciptakan jejaring kerja sama dan meningkatkan inovasi di bidang pertanian. Dengan begitu, katanya, ketahanan pangan nasional dapat terwujud.
Sementara itu, Pj Wali Kota Yogyakarta, Sugeng Purwanto mengatakan, Gelar Potensi Pertanian ini bertujuan untuk mengembangkan potensi, inovasi, dan profesionalisme petani perkotaan, meningkatkan kesejahteraan, serta membangun jejaring kerjasama antar petani.
Selain itu, kegiatan tersebut juga untuk mengajak masyarakat memanfaatkan lahan sempit guna menanam bahan pangan alternatif. Diharapkan, lahan yang luasnya terbatas di Kota Yogyakarta bisa menghasilkan makanan sehat, murah, dan bergizi.
"Akan ada beberapa rangkaian kegiatan pada Gelar Potensi Pertanian 2024 ini yaitu pameran pertanian, bimbingan teknis, kontes tanaman (aglaonema, anggrek, tabulampot, biofarmaka dan jagung pulut), penyerahan bibit kunyit hitam, penyerahan sertifikat varietas mangga. Selain itu, juga akan dilaksanakan talkshow, live cooking, petani cilik beraksi, pentas kesenian, ruang bermain anak dan instalasi seni," kata Sugeng.
Kegiatan tersebut akan diselenggarakan selama tiga hari yakni 12-14 Juni 2024 di Grha Pandawa dan Halaman Balaikota Yogyakarta. Diikuti oleh 14 Forum Gapoktan Kemantren/Kecamatan, asosiasi petani, pelaku UKM, sektor swasta, akademisi, dan mitra Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta.