Kamis 25 Jul 2024 16:03 WIB

Jika Suhu Yogya Rendah, Dieng akan Membeku dan Bersalju

Kemungkinan embun es di Dieng terjadi jika suhu di YIA berada di bawah 20 derajat.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Karta Raharja Ucu
Wisatawan berjalan-jalan mendatangi kabut pagi di kawasan Dieng, Banjarnegara, Jawa Tengah.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Wisatawan berjalan-jalan mendatangi kabut pagi di kawasan Dieng, Banjarnegara, Jawa Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Stasiun Meteorologi Yogyakarta atau BMKG YIA menyebut suhu di YIA menjadi patokan untuk wisata embun di Dieng, Jawa Tengah. Ketika terjadi suhu dingin di YIA, maka akan semakin besar kemungkinan terjadinya embun es di Dieng.

Kepala Stasiun Meteorologi Yogyakarta, Warjono mengatakan, kemungkinan embun es di Dieng ini terjadi jika suhu di YIA berada di bawah 20 derajat Celcius. Meski, pihaknya mencatat dalam beberapa hari ini suhu terendah di YIA tercatat di 20 derajat Celcius.

“Dua puluh derajat Celcius di YIA, maka di Dieng sudah ada embun es. Jika di bawahnya lagi, kemungkinan untuk menikmati fenomena embun es sangatlah besar,” kata Warjono kepada Republika, Rabu (24/7/2024).

Untuk itu, bagi yang ingin menikmati fenomena wisata embun di Dieng, dapat memantau cuaca di BMKG YIA. “Untuk yang akan menikmati fenomena embun es di Dieng, pantau cuaca YIA saat mencapai suhu terendah 20-17 derajat Celcius,” ucapnya.

Dalam beberapa hari terakhir ini terjadi suhu dingin di Pulau Jawa, termasuk di DIY. Meski, di DIY suhu terdingin tercatat 19-23 derajat Celcius. Kondisi ini menyebabkan fenomena bediding yakni kondisi di mana pada malam hari hingga pagi hari terasa lebih dingin dari biasanya. Hal ini terjadi karena pada musim kemarau ini tutupan awan yang sedikit di siang hari menyebabkan radiasi matahari tidak memiliki hambatan oleh awan saat kembali ke atmosfer.

Selain itu, wilayah Australia berada dalam periode musim dingin. Dengan begitu, tekanan udara tinggi di Australia menyebabkan pergerakan massa udara dari Australia menuju Indonesia yang disebut Monsun Dingin Australia.

“Akibatnya, suhu di beberapa wilayah bagian selatan Indonesia termasuk DIY terasa lebih dingin pada malam hingga pagi hari,” jelas Warjono.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement