Ahad 08 Sep 2024 21:54 WIB

Festival Payung Indonesia (FESPIN) ke-11 Digelar di Taman Balekambang Solo

Tradisi payung tidak lepas dari tradisi kain yang ada di setiap daerah.

Rep: Muhammad Noor Alfian Choir/ Red: Karta Raharja Ucu
Penari menampilkan pertunjukkan Tari Tatahar pada Festival Payung (Fespin) di Taman Balekambang, Solo, Jawa Tengah.
Foto: Antara/Maulana Surya
Penari menampilkan pertunjukkan Tari Tatahar pada Festival Payung (Fespin) di Taman Balekambang, Solo, Jawa Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Event tahunan Festival Payung Indonesia (FESPIN) ke–11 kembali digelar di Taman Balekambang, Solo, Jawa Tengah, 6 sampai 8 September 2024. Direktur Festival Payung Indonesia, Heru Mataya mengungkapkan FESPIN ke XI adalah festival rakyat merayakan payung sebagai sebuah inspirasi.

"Ini sebenarnya mengulang (penggunaan Taman Balekambang) pada tahun pertama festival ini berlangsung dan ini kembali lagi ke Taman Balekambang," kata Heru Ahad (7/9/2024).

FESPIN XI mengusung tema 'Payung Catra Wastra' yang jika dialihbahasakan catra adalah payung dan wastra adalah kain. Heru menjelaskan, tema ini diangkat untuk menginformasikan tradisi payung tidak lepas dari tradisi kain yang ada di setiap daerah.

"Kami mencoba melalui gagasan ini mencoba kami angkat di festival ini menjadi satu short tema dimana pertunjukan musik, tari dan fashion menampilkan yang bersumber dari catra wastra ini," katanya.

Sekitar 1500 seniman dari 35 kota di Indonesia ikut berpartisipasi ikut dalam festival tersebut. Mereka secara mandiri membiayai kebutuhan operasional selama mengikuti FESPIN XI.

"Itu adalah sebuah festival gotong-royong yang sudah kami bangun selama setahun ini," katanya.

Pihak penyelenggara juga melakukan terobosan dengan menerapkan sistem ticketing pertunjukan Rp 15.000. Heru sendiri menegaskan bahwa sistem tiketing itu baru pertama kali dilakukan. Pihaknya dan Pemerintah Kota (Pemkot) sengaja menerapkan sistem tiketing dikarenakan Taman Balekambang memiliki stage yang mumpuni.

"Ini Rp 15.000, langsung pake Qris dan langsung masuk ke PAD. Dan animonya luar biasa, jadi mereka juga harus menghormati bahwa pertunjukan yang bagus rasa-rasanya dengan membayar Rp. 15.000 ternyata murah sekali. Dan itu juga rasa hormat kita terhadap pertunjukan," imbuhnya.

Di sisi lain, Verocina (26) warga Sumber, Solo yang datang bersama sejumlah kawannya menyebut FESPIN XI lebih spesial karena pemilihan lokasi yang tepat. Menurutnya tata letak dan area taman yang banyak pilihan itu mampu memaksimalkan kegiatan itu. Salah satunya seperti parade dan aksi tari yang ditampilkan.

"Banyak spot yang dipakai, jadi ada banyak pilihan untuk disaksikan. Misalnya di jembatan melingkar, di open stage nya dan sebagainya. Lalu bazar UMKMnya juga tidak kalah menarik," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement