Sabtu 21 Sep 2024 10:16 WIB

Rumah BUMN SIG Dampingi UMKM Kembangkan Usaha di Rembang

Ini sebagai upaya menggerakkan perekonomian daerah di Indonesia.

Rep: Antara/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Rumah BUMN di Rembang Jawa Tengah.
Foto: Dok. Bumn
Rumah BUMN di Rembang Jawa Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, REMBANG -- Entitas usaha PT Semen Indonesia Tbk (SIG) yaitu PT Semen Gresik melalui Rumah BUMN (RB) memberikan dukungan dalam rangka pengembangan usaha terhadap Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.

Corporate Secretary SIG Vita Mahreyni menyebut SIG berkomitmen terus mendukung kemajuan dan pengembangan UMKM melalui berbagai program pembinaan, sebagai upaya menggerakkan perekonomian daerah di Indonesia.

Baca Juga

Menurut dia, UMKM berperan penting bagi perekonomian karena mendukung pemberdayaan masyarakat dalam hal pengentasan permasalahan sosial, seperti pengangguran dengan membuka lapangan pekerjaan.

"Kami berharap, dengan pendampingan yang berkelanjutan, akan lebih banyak UMKM dapat berkembang, berdaya saing, mandiri dan mampu menembus pasar nasional hingga global, sehingga mampu memberikan manfaat secara berkelanjutan bagi bangsa dan negara,” ujar Vita.

Selama empat tahun, Rumah BUMN Rembang telah membantu lebih dari 400 mitra UMKM dan mencatatkan transaksi senilai Rp3,9 miliar.

Dalam kesempatan sama, Pegiat UMKM Rumah BUMN Ahmad Soffa menyebut pihaknya mengembangkan usaha Sirup dari Buah Kawista dengan dukungan Rumah BUMN (RB) Rembang.

Ia mengungkapkan dapat menjual ribuan botol sirup Buah Kawista ke beberapa wilayah, diantaranya Kabupaten Rembang, Blora, Pati, sampai Tuban.

"Saya melihat potensi di sini, bukan hanya dari sisi bisnis, tapi juga menjaga warisan Rembang. Pohon penghasil Buah Kawista di Rembang sekarang mulai sulit ditemukan karena jarang ada pihak yang membudidayakan, sementara Buah Kawista adalah salah satu identitas daerah ini, dan saya ingin masyarakat tetap bisa menikmatinya,” ujar Soffa.

Soffa mengisahkan telah memulai usaha produksi Sirop Kawista dengan merk Sonaya pada Agustus 2023 berbekal resep turunan dari orang tua yang diproduksi untuk konsumsi pribadi.

Saat ini, Ia mampu menjual hingga 4.000 botol sirop Kawista dalam setahun, dengan harga Rp19.000 per botol sirop.

“Berawal dari produksi dengan porsi kecil 10 botol yang dijual ke kerabat, sampai akhirnya meningkat seiring permintaan kerabat dari pembeli-pembeli sebelumnya. Alhamdulillah, sekarang ada kemajuan, selain karena peran reseller juga, banyak dari orang lokal Rembang membeli dalam jumlah banyak untuk dijadikan oleh-oleh keluarga di luar kota, terutama pada momen Ramadan kemarin,” ujar Soffa.

Ia menjelaskan bahwa produk siropnya dibuat dengan fokus pada kualitas dan keaslian rasa tanpa penggunaan bahan pengawet buatan, serta diproses dengan komposisi tepat.

“Sirop kawista Sonaya diproduksi tanpa bahan pengawet pabrikan, pencampuran komposisi yang pas dengan menggunakan gula tebu premium. Saya berusaha menjaga cita rasa asli Kawista setelah melalui beberapa kali eksperimen resep, agar masyarakat bisa menikmati rasa sirop kawista yang autentik,” ujar Soffa.

Sejak bergabung dengan Rumah BUMN Rembang pada Januari 2024 Soffa menjelaskan bahwa pihaknya menerima berbagai manfaat, diantaranya ilmu untuk melakukan pembukuan keuangan yang efektif, peningkatan omzet, hingga desain kemasan.

“Rumah BUMN Rembang banyak membantu saya dalam mengembangkan usaha ini, mulai dari pelatihan hingga dukungan pasar melalui display produk di workshop RB Rembang. Sekarang, produk kami lebih dikenal dan permintaan terus meningkat. Saya berharap, dengan dukungan berkelanjutan dari RB Rembang, akan lebih banyak pelaku usaha lokal yang bisa mengembangkan potensi bisnis dan menjaga nilai lokal yang ada,” ujar Soffa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement