REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Lembaga survei Poltracking Indonesia telah melakukan survei peta elektoral dan elektabilitas Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Tengah (Jateng) 2024. Dalam survei tersebut, pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin) mengungguli Andika Perkasa-Hendrar Prihadi (Hendi).
"Pada simulasi tunggal calon gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi memperoleh angka elektabilitas 50,1 persen, sedangkan Andika Perkasa 30,8 persen," kata Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda AR dalam siaran pers yang diterima Republika, Selasa (24/9/2024).
Dia menambahkan, sedangkan pada simulasi tunggal calon wakil gubernur Jateng, elektabilitas Gus Yasin mencapai 50,7 persen dan Hendi 25,9 persen. Pada simulasi pasangan calon gubernur-wakil gubernur, pasangan Luthfi-Gus Yasin juga mengungguli Andika-Hendi dengan persentase 52,2 berbanding 31,4.
Hanta Yuda mengungkapkan, berdasarkan survei lembaganya, peta sebaran pemilih berdasarkan wilayah sub-kultural budaya, pemilih Pantura Barat, Pantura Timur, Kedu Raya, dan Banyumas Raya lebih condong pada pasangan Luthfi-Gus Yasin. Sementara pemilih Solo Raya dan Semarang Raya, posisinya cenderung seimbang antara Luthfi-Gus Yasin dan Andika-Hendi.
Sementara peta sebaran berdasarkan kelompok pemilih, Generasi Z, Milenial Muda, Milenial Matang, Generasi X, dan Baby Boomer, lebih condong memilih Luthfi-Gus Yasin. Sedangkan pemilih Silent Gen, cenderung berimbang antara kedua paslon.
"Sebanyak 48,0 persen publik mengatakan masih mungkin mengubah pilihan pasangan gubernur-wakil gubernur Jawa Tengah. Sedangkan 42,1 persen mengatakan tidak akan mengubah pilihan," ungkap Hanta Yuda.
Survei Poltracking Indonesia dilakukan antara 8-14 September 2024, yakni pascapendaftaran bakal pasangan calon gubernur-wakil gubernur Jateng ke KPU Jateng. Metode yang digunakan adalah stratified multistage random sampling.
Sampel pada survei tersebut adalah 1.200 responden dengan margin of error lebih kurang 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Klaster survei menjangkau 35 kabupaten/kota di Jateng. Setiap pewawancara mewawancarai sepuluh responden untuk setiap satu desa atau kelurahan terpilih.