Senin 14 Oct 2024 18:03 WIB

Komunitas Cosplayer Apresiasi Kemenpora yang Rangkul Komunitas Hobi

Kemenpora disebut merangkul kalangan anak muda dari latar belakang manapun.

Menpora Dito Ariotedjo (tengah)
Foto: REPUBLIKA/Israr Itah
Menpora Dito Ariotedjo (tengah)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Cosu Forum.id sebuah komunitas cosplayer yang dipimpin Ahmad Ridho Baihaqi (Abay) terkejut dengan kinerja dari Menteri Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo. Dia tidak menyangka Kemenpora dapat memberikan perhatian kepada anak muda di segala aspek.

“Program kemenpora tuh buat saya terkejut. Karena aku pikir awalnya pasti kaku, tapi siapa sangka hal yang mengedukasi ditaruh sebagai intinya, dan dibarengi dengan kegiatan have fun yang benar-benar disukai anak muda. Lewat sini jadi paham bahwa Kemenpora bener bener memantau anak muda dan paham apa yang diinginkan anak muda,” ucap Abay, akhir pekan lalu.

Dia menyampaikan Kemenpora merangkul semua kalangan anak muda dari latar belakang manapun. Kemenpora juga disebutnya mendengar pendapat dan memberikan apa yang dibutuhkan oleh pemuda.

“Dari apa yang saya lihat sejauh ini, Kemenpora sudah melakukannya dengan baik, bahkan sangat baik. Kemenpora benar-benar menanyakan apa yang dibutuhkan oleh rekan-rekan komunitas dan Kemenpora men-support hal itu jika memang relevan dengan apa yang dibutuhkan oleh komunitas. Sehingga ini juga salah satu alasan program Kemenpora selalu berjalan sesuai selera generasi Z,” ujarnya.

Menurut Abay, sebuah terobosan yang dilakukan oleh Dito adalah merangkul komunitas hobi. Kemenpora memberikan ruang bagi kelompok hobi untuk beraktivitas.

“Banyak komunitas dengan berbagai hobi di luar sana yang tidak saya ketahui. Tetapi sejauh ini kemenpora sudah mencakup cukup banyak, bahkan saat pesta prestasi, di sana ada komunitas sepeda, komunitas menggambar, komunitas melukis, teater, dance, dan banyak lagi lainnya menurut saya itu keren dapat mencakup komunitas dari berbagai bidang dan hobi,” ujarnya.

Dia berharap Kemenpora lebih merangkul kelompok komunitas lain yang sedang bertumbuh sehingga mereka tidak merasa diabaikan oleh pemerintah.

“Mungkin Kemenpora bisa lebih lagi mengikut sertakan teman-teman komunitas yang unik-unik lain ke depannya, seperti Polyglot Indonesia, Reenactor Indonesia, Indonesia Graveyard, komunitas Hong dan komunitas kekinian lainnya," tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement