Jumat 25 Oct 2024 16:13 WIB

Polisi Buru Pelaku Penganiayaan dan Penusukan Gunakan Sajam di Yogya

Dua korban dilarikan ke rumah sakit.

Penusukan (ilustrasi)
Foto: pixabay
Penusukan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Polisi memburu pelaku penganiayaan dan penusukan menggunakan senjata tajam (sajam) di Jalan Parangtritis, Brontokusuman, Mergangsan, Kota Yogyakarta, DIY. Identitas pelaku penganiayaan dan penusukan yang terjadi pada Rabu (23/10/2024) malam tersebut masih dikejar polisi.

“Untuk pelaku masih dalam penyelidikan aparat Polresta Yogyakarta,” kata Kasi Humas Polresta Yogyakarta, AKP Sujarwo, Kamis (24/1/2024).

Sujarwo menyebut, pihaknya belum bisa memastikan apakah pelaku merupakan warga Kota Yogyakarta atau bukan. Penganiayaan dan penusukan menggunakan sajam tersebut melukai dua orang yang merupakan warga Jawa Tengah.

Kronologi kejadian berawal ketika rombongan remaja yang berjumlah sekitar 25 orang berkumpul atau nongkrong di sebuah kafe di Jalan Parangtritis, Kota Yogyakarta. Rombongan remaja tersebut bahkan mengonsumsi minuman keras (miras) di kafe tersebut.

Kemudian, kata Sujarwo, ada anggota dari rombongan tersebut yang melempar gelas ke jalan. Bahkan, dari rombongan itu juga ada yang menyeberang ke arah barat tempat orang jualan sate, dan di sana terjadi penusukan.

“Dan terjadilah penusukan dengan senjata tajam terhadap salah seorang pembeli sate,” ungkapnya.

Setelah terjadi penusukan terhadap salah seorang pembeli sate, kemudian rombongan remaja itu meninggalkan lokasi bersama-sama ke arah Pojok Beteng Timur. Hingga saat ini, belum diketahui motif dari penganiayaan dan penusukan tersebut.

Akibat kejadian itu, dua orang laki-laki berinisial SF (19 tahun) yang merupakan pelajar, dan MA (23 tahun) mengalami luka. SF mengalami luka robek di bagian perut bagian kiri yang dijahit tiga, sekaligus luka memar pada bagian kepala, tangan, dan kaki akibat pukulan balok dan kursi.

Sedangkan, MA mengalami luka pada bagian kepala, tangan, dan kaki akibat pukulan benda keras. “Untuk korban penusukan dibawa ke RS Pratama Yogyakarta,” jelas Sujarwo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement