REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ahmad Luthfi mengungkapkan, pemerintahannya ingin memberdayakan kelompok disabilitas di Jateng. Dia pun akan mengupayakan dua persen pegawai di badan udaha milik daerah (BUMD) Provinsi Jateng merupakan kalangan disabilitas.
Luthfi mengatakan, kalangan disabilitas memiliki hak yang sama dengan masyarakat lainnya. Menurutnya, pemerintah, termasuk masyarakat, harus bisa memberikan kesempatan agar mereka bisa berkembang.
"Ini yang menjadi konsen kita, sehingga pemerintah wajib hadir, negara hadir, untuk memberikan suatu jaminan terkait dengan pekerjaan mereka, keterampilan mereka, kemudian UMKM mereka, sehingga secara tidak langsung dia mempunyai daya guna bagi dirinya sendiri maupun orang lain," kata Luthfi kepada awak media seusai menghadiri acara 'Makan Soto Bareng Pak Gubernur dan Kaum Difabel' di Kota Semarang, Selasa (28/10/2025).
Dia menambahkan, saat ini Pemprov Jateng memiliki program 'Kecamatan Berdaya'. Program tersebut bertujuan mengembangkan potensi wilayah dan memberdayakan masyarakat, termasuk kelompok disabilitas.
Luthfi kemudian menyinggung tentang kewajiban BUMD mempekerjakan kelompok disabilitas sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas. "BUMD dua persen, di perusahaan lain satu persen, bagi kelompok difabel di wilayah kita. Ini sudah dilaksanakan karena itu adalah peraturan," ujarnya.
Acara 'Makan Soto Bareng Pak Gubernur dan Kaum Difabel' dihadiri puluhan penyandang disabilitas yang tergabung dalam Komunitas Sahabat Difabel (KSD) Semarang. Pada kesempatan itu, beberapa anggota KSD Semarang tampil dan menunjukkan kemampuan kesenian mereka, seperti bernyanyi dan membaca puisi.
"Saya adalah bapaknya difabel Jawa Tengah. Karena saya setiap hari dengan anak saya, jadi difabel bukan orang lain," kata Luthfi dalam sambutannya.
Luthfi pun menyampaikan bahwa dia tak pernah merasa malu memiliki putra yang menyandang disabilitas. "Saya bangga dan saya tidak pernah malu," ujarnya.
Dia pun mengingatkan bahwa masyarakat tidak boleh menyisihkan anak-anak disabilitas. "Mereka punya hak yang sama dengan anak-anak yang lain," kata Luthfi.
Rekomendasi
-
Selasa , 18 Nov 2025, 05:55 WIB
Ribuan Siswa Ikuti Babak Final EMC 2025 di 75 Test Center Nasional
-
-
Senin , 17 Nov 2025, 20:31 WIB3 Jenazah Ditemukan Tim SAR, Korban Tewas Longsor Cilacap Jadi 16 Jiwa, 7 Masih Hilang
-
Senin , 17 Nov 2025, 20:09 WIBPencarian 27 Korban Hilang Longsor Banjarnegara Terkendala Cuaca
-
Senin , 17 Nov 2025, 19:03 WIBBus Jamaah Umroh Tabrak Truk Tanki Minyak di Madinah, 45 Orang Meninggal Terbakar
-
Senin , 17 Nov 2025, 16:11 WIBYogyakarta Larang Bentor, Wali Kota Siapkan Skema Konversi ke Becak Listrik
-