REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyatakan, aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi. Dalam sepekan terakhir, ada lebih dari 100 kali guguran lava di gunung tersebut.
Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso mengatakan, pihaknya mencatat guguran lava Merapi sebanyak 132 kali selama periode pengamatan, yakni 31 Januari hingga 6 Februari 2025. Seratusan guguran lava itu mengarah ke sisi barat daya dan barat gunung tersebut.
Perinciannya, sebanyak 88 kali guguran lava mengarah ke barat daya atau hulu Kali Bebeng sejauh maksimal 2000 meter. Selain itu, sebanyak 31 kali guguran lava juga mengarah ke barat daya, yakni hulu Kali Krasak sejauh maksimal 2000 meter.
“Dan 13 kali (guguran lava mengarah) ke arah barat atau ke hulu Kali Sat atau Putih sejauh maksimal 1.800 meter,” kata Agus, Jumat (7/2/2025).
Tidak hanya guguran lava, tingkat kegempaan di Gunung Merapi juga masih cukup tinggi. Agus menuturkan, selama sepekan ini, tercatat ratusan kali gempa di kawasan tersebut.
View this post on Instagram